Connect with us

Tanah Papua

Nyaris Ditawan KKSB, 3 Guru SD Inpres Baluni Dievakuasi ke Timika

Published

on

TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Tiga orang guru SD Inpres Baluni yang nyaris ditawan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) akhirnya dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.

Mereka dijemput menggunakan Helikopter Bell 412 P-3002 milik Polri di Kampung Arwanop, Distrik (kecamatan) Tembagapura pada Rabu (26/2/2020) pagi.

Sesampai di Bandar Udara Mozes Kilangin Timika, selanjutnya mereka dibawa ke Markas Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Papua di Kuala Kencana untuk dimintai keterangan.

(Baca Juga: TNI Evakuasi Guru Kontrak Korban Kebiadaban KKSB di Arwanop)

Informasi yang dihimpun di Timika, ketiga guru SD Inpres Baluni yakni Eustakhius (EL), Agustinus (AS), dan Bonifantura (BP) nyaris ditawan KKSB di Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Selasa (18/2/2020) pekan lalu.

Saat itu ada sekitar 50 anggota KKSB sedang menyisir Kampung Jagamin mencari warga pendatang. Ketika anggota KKSB hendak menawan ketiga guru ini berhasil digagalkan oleh Kepala Kampung Jagamin bersama warga.

Khawatir anggota KKSB akan kembali datang, akhirnya kepala kampung bersama warga bersepakat untuk mengevakuasi ketiga guru ini ke Kampung Aingogin, keesokan harinya.

Setelah menunggu beberapa hari, tak ada pesawat yang masuk ke Bandar Udara Perintis Arwanop, pada Jumat (21/2/2020) lalu, mereka akhirnya melapor ke Pos Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif 754/ENK/ Kostrad.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Timika oleh Satgas Pamrahwan Yonif 754/ENK hingga akhirnya dievakuasi pada hari ini.

(Baca Juga: FKUB Mimika dan Tokoh Masyarakat Nduga Kutuk Aksi KKSB di Mapenduma)

Dikonfirmasi terpisah, Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan mengaku belum bisa memberikan keterangan resmi terkait insiden yang menimpa ketiga guru ini.

“Iya memang ada info itu, cuma saya belum dapat laporannya. Nanti saya infokan lebih lanjut,” katanya.

Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan. (Jnd)

Kasus Berulang

Aksi teror yang dilakukan KKSB terhadap guru di pedalaman Papua sudah berulang kali terjadi.

Pada 13 April 2018 lalu, puluhan anggota KKSB yang membawa senjata api (senpi) menyerang rumah guru SD Inpres Arwanop di Kampung Arwanop, Distrik Tembagapura. Mereka kemudian menganiaya dan menjarah semua barang milik para guru.

Anggota KKSB juga sempat mengintimidasi guru di SD Inpres Jagamin namun mendapat perlawanan dari warga setempat.

Kejadian serupa kembali terulang di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga pada 3-17 Oktober 2018. Saat itu ada belasan guru dan tenaga medis disandera KKSB pimpinan Egianus Kogeya. Ada sejumlah guru bahkan mengalami kekerasan seksual.

Pasca-kejadian itu, nyaris semua guru dan tenaga medis yang bertugas di pedalaman Kabupaten Nduga meninggalkan tempat kerja mereka. (Jnd/Ong)

Komentar