Connect with us

Tanah Papua

4 Orang Tewas dalam Kerusuhan Jayapura, Polda Papua Usut Provokator Kerusuhan

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Empat orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang terjadi di Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Kamis (29/8/2019) hingga Jumat (30/8/2019) kemarin. Satu korban meninggal dunia sudah dikebumikan, sementara 3 jenazah lainnya masih berada di Rumah Sakit.

“Tiga jenazah itu ditemukan di lokasi berbeda. Ada yang ditemukan di Entrop, Distrik (kecamatan) Jayapura Selatan dan ada juga di belakang Kantor DPR Papua di Distrik Jayapura Utara,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Mapolda Papua, Sabtu (31/8/2019).

(Baca Juga: Unjuk Rasa Menolak Rasisme Berujung Kerusuhan di Jayapura)

Tiga jenazah berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan saat berlangsung unjuk rasa yang diwarnai aksi perusakan dan pembakaran. “Kami masih menyelidiki apakah jenazah itu ada kaitan dengan unjuk rasa atau tidak,” kata Kamal.

Dalam kerusuhan itu, juga mengakibatkan sejumlah personel Polri luka-luka terkena lemparan batu. Bahkan, kata Kamal, Kabag Ops Polres Jayapura Kota Kompol Nursalam masih menjalani perawatan medis akibat terkena lemparan batu.

“Ia masih menjalani perawatan medis di salah satu rumah sakit di Jayapura,” katanya.

Kantor Perwakilan Komnas HAM Terima 4 Pengaduan

Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey menyesalkan unjuk rasa menolak rasisme yang berujung aksi anarkis perusakan dan pembakaran.

“Kami sebagai mediator kalau orang-orang ditahan malah menjadi korban,” kata Frits di Jayapura, Sabtu (31/8/2019).

(Baca Juga: Polda Papua Tetapkan 28 Tersangka Dalam Kerusuhan di Jayapura)

Hingga Jumat (30/8/2019) malam, kata Frits, pihaknya menerima 4 pengaduan dari masyarakat pascakerusuhan itu. Pengaduan itu berupa laporan penemuan 2 jenazah di Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan dan di belakang Kantor DPR Papua. Selain itu, ada pengaduan 2 orang hilang pascakerusuhan.

“Saya belum mengetahui identitas 4 orang yang dilaporkan itu, namun kami pasti akan melakukan investigasi,” ujarnya.

Usut Provokator

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Alberth Rodja menuding ada keterlibatan provokator yang mengakibatkan unjuk rasa menolak rasisme berujung kerusuhan.

“Ada yang memprovokasi massa, itu yang kami sesali. Saat ini, tim kami sedang menyelidiki provokator dalam unjuk rasa itu,” ujar Rudolf Rodja di Jayapura, Jumat (30/8/2019).

(Baca Juga: Presiden: Tindak Tegas Perusuh dan Provokator Kerusuhan di Papua)

Ia mengakui akibat kerusuhan itu, muncul aksi tandingan dari warga yang merasa dirugikan oleh para perusuh. Untuk mengantisipasi benturan antarmassa, kepolisian melakukan penyekatan terhadap massa tersebut.

“Kami juga sudah menyampaikan melalui imbauan dalam Salat Jumat di masjid siang ini,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, unjuk rasa menolak rasisme yang diikuti ribuan warga di Jayapura pada Kamis (29/8/2019) berujung kerusuhan. Sejumlah instalasi pemerintahan, bangunan, serta kendaraan milik warga dirusak oleh para perusuh.

Aksi anarkis ini melumpuhkan aliran listrik dan jaringan telekomunikasi sehingga Kota Jayapura bak kota mati yang mencekam. (Mas)

Komentar