Connect with us

Tanah Papua

Kodam Cenderawasih Fasilitasi Pemulangan Pengunjuk Rasa

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Kodam XVII Cenderawasih memfasilitasi pemulangan 270-an pengunjuk rasa dari Jayapura ke Abepura dan Waena pada Minggu (1/9/2019) sore.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto mengatakan 270-an orang tersebut sebelumnya terlibat unjuk rasa menolak rasisme yang berakhir rusuh pada Kamis (29/8/2019) lalu.

“Dari pengakuan koordinator pengunjuk rasa, mereka takut pulang ke rumah karena khawatir akan dihadang massa warga yang kecewa dengan aksi perusakan yang dilakukan pengunjuk rasa,” ujar Eko dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/9/2019).

(Baca Juga: Unjuk Rasa Menolak Rasisme Berujung Kerusuhan di Jayapura)

Sejak Jumat (30/8/2019), kata Eko, mereka bersembunyi di rumah kerabat mereka di Kelurahan Numbay, Distrik (kecamatan) Jayapura Selatan. Karena merasa tak nyaman, mereka lalu meminta bantuan Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua Desman Kogoya, yang juga kerabat mereka.

“Pak Desman kemudian menghubungi Kodam Cenderawasih dan Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua untuk membantu para pengunjuk rasa untuk kembali ke tempat tinggal mereka,” kata Eko.

Pertemuan membahas pemulangan pengunjuk rasa yang dimediasi Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey diikuti Desman Kogoya, Asintel Kodam Cenderawasih Kolonel Inf JO Sembiring, Wakil Bupati Lanny Jaya, perwakilan MRP dan tokoh agama.

“Dari pertemuan itu disepakati bahwa Kodam Cenderawasih akan menyediakan 15 truk dari TNI dan Polri untuk mengangkut para pengunjuk rasa,” papar Eko.

Kodam Cenderawasih fasilitasi pemulangan 279 pengunjuk rasa dari Jayapura ke Abepura dan Waena, Minggu (1/9/2019). (Penerangan Kodam XVII Cenderawasih)

Para pengunjuk rasa itu kemudian dikumpulkan, lalu diberi pengarahan. Dari pemeriksaan, satu orang diamankan kepolisian karena kedapatan mengantongi kunci sepeda motor.

(Baca Juga: Presiden: Tindak Tegas Perusuh dan Provokator Kerusuhan di Papua)

Saat itu, perwakilan pengunjuk rasa mengaku telah ditipu oleh oknum koordinator aksi menolak rasisme. Merekapun berjanji tidak akan terlibat lagi dalam unjuk rasa serupa.

“Pemulangan pengunjuk rasa ini dilakukan secara bertahap dengan pengawalan pasukan TNI-Polri. Gelombang pertama sebanyak 116 orang dan gelombang kedua sebanyak 172 orang,” tutut Eko.

Sebelumnya, Kodam Cenderawasih bersama Polda Papua juga memfasilitasi pemulangan seribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di Kantor Gubernur Papua, Jumat (30/8/2019) lalu.

Pemulangan itu dilakukan untuk menghindari benturan antara warga dengan pengunjuk rasa. Pascaaksi anarkis yang dilakukan pengunjuk rasa, ratusan warga mempersenjatai diri dan melakukan blokade ruas jalan dari Jayapura ke Abepura. (Ong)

Komentar