Connect with us

Nasional

Pemerintah Genjot Daya Saing Lewat Vokasi dan Seribu Start Up

Published

on

MALANG, Kabartanahpapua.com – Indonesia terus melaju dalam persaingan global seiring upaya pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur di antaranya dalam bidang teknologi informasi.
Program Palapa Ring yang menyambungkan seluruh wilayah Indonesia dalam sebuah jaringan serat optik, nyaris rampung.

“Palapa Ring sangat penting sebagai fondasi meningkatkan daya saing bangsa Indonesia,” kata Direktur Informasi dan Komunikasi, Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (22/11).

(Baca Juga: Buka IdeFest 2018, Presiden Jokowi Ingin Lebih Banyak Unicorn Dari Indonesia)

Dia berbicara sebagai pembuka acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kantor Staf Presiden (KSP) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Universitas Brawijaya.

Septriana mengatakan, saat ini Kemkominfo berperan mempercepat dan menjalankan berbagai program digital dengan mewujudkan gerakan nasional 1000 start up (perusahaan rintisan). Jadi, kata dia, Kemkoninfo bukan hanya mengurus regulasi, tapi juga berupaya melahirkan lebih banyak start up baru.

“Kami berharap di antara mereka bisa menjadi the next unicorn seperti halnya Gojek, Tokopedia, Traveloka, atau Bukalapak,” ujar Septriana.

(Baca Juga: Pemuda Indonesia Tak Perlu Takut Bersaing dengan Negara Lain)

Septriana menyebut kementeriannya kini berupaya mengajak delapan juta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masuk ke platform digital. Karena hingga kini, baru 16 persen yang sudah masuk ke marketplace. Guna mempercepat program ini, pemerintah memberikan beasiswa digital talent pada generasi muda melalui pendidikan vokasi.

“Target kami akan menjaring 20.000 digital talent,” katanya.

Sementara itu, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho menegaskan bahwa kunci pembangunan ada pada manusianya. Karena itu, pemerintah akan berupaya meningkatkan kualitas dan daya saing manusia indonesia.

Ia mencontohkan industri pariwisata yang kini menjadi primadona dan berkontribusi besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi bangsa. “Untuk menjadikan pariwisata Indonesia sebagai sumber devisa utama sangat bergantung pada kualitas manusia,” ujar Yanuar.

(Baca Juga: Presiden: Inovasi atau Ditinggal)

Sejumlah perwakilan masyarakat di Malang hadir dalam FGD yang bertajuk Peningkatan Daya Saing Indonesia yang digelar di Guest House Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur.

Dalam acara itu, perwakilan komunitas pembatik Malang mengusulkan pentingnya dukungan regulasi yang selaras dan terpadu. Menurut mereka, komunitas yang hanya muncul sesaat untuk menjalankan program jangka pendek, haruslah dihindari.

“Kami berharap pemerintah bisa menghasilkan regulasi yang mendukung promosi batik,” kata perwakilan komunitas Pembatik Malang. (Fox)

Komentar