Published
3 tahun agoon
JAKARTA, KTP. com – Pemerintah mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Lebaran dengan meningkatkan ketersediaan tempat tidur perawatan dan obat-obatan di rumah sakit secara nasional.
Meski demikian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berharap semoga lonjakan kasus tersebut tidak terjadi.
“Lebaran sudah dekat. Tugas kami adalah bersiap menghadapi kondisi terburuk. Saya berharap insyaallah ini tidak terjadi. Tapi kalau terjadi peningkatan penularan, kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya,” ujar Budi Gunadi dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5/2021).
(Baca Juga: Tiadakan Mudik Lebaran, Presiden: Mari Utamakan Keselamatan Bersama)
Budi memaparkan, secara nasional, ketersediaan tempat tidur perawatan di seluruh rumah sakit yang ada, sebanyak 390 ribu unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 70-an ribu dialokasikan untuk perawatan pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi.
Sementara fasilitas tempat tidur ICU secara nasional diketahui berjumlah 22 ribu di mana sebanyak 7.500 di antaranya juga dialokasikan untuk perawatan pasien Covid-19.
“Saya ingin memberi gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang kita miliki itu masih tiga kali lebih besar dari kapasitas tempat tidur dan ICU yang kita dedikasikan untuk Covid-19 saat ini,” tuturnya.
Untuk diketahui, dari 70-an ribu kapasitas tempat tidur perawatan isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit, sebanyak 23 ribuan tengah digunakan hingga saat ini untuk merawat pasien Covid-19. Sementara dari 7.500 tempat tidur ICU, saat ini telah digunakan sebanyak kurang lebih 2.500 tempat tidur.
“Persiapan sudah kita lakukan, saya berdoa agar persiapan itu tidak terpakai. Tetap kosong,” ucapnya.
(Baca Juga: Mudik Lebaran, Pelni Perketat Perjalanan Kecuali Perjalanan Dinas, dan Berobat)
Meski demikian, angka yang dipaparkan oleh Menkes tersebut merupakan angka dari agregat nasional yang perlu diakui bahwa kondisi sebenarnya di beberapa provinsi jauh lebih tinggi tingkat keterisiannya. Hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah pusat dan daerah.
Oleh karena itu, Budi meminta para gubernur, bupati, dan wali kota khususnya yang memimpin daerah dengan tingkat keterisian tempat tidur perawatan Covid-19 yang masih tinggi untuk mewaspadai hal tersebut dan bersama mengingatkan masyarakat tentang pentingnya berdisiplin menjalankan protokol kesehatan serta memantau kesiapan rumah sakit di daerah masing-masing.
“Yang masih cukup tinggi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Lampung, dan Nusa Tenggara Timur. Ini adalah delapan provinsi dengan tingkat keterisian tertinggi tempat tidur isolasinya maupun tempat tidur ICU,” ungkap Menkes.
“Pesannya di sini adalah tolong bantu teman-teman dari Pemda agar bisa memonitor dan menyiapkan rumah sakit, alat kesehatan, dokter, dan tenaga kesehatan,” tandasnya. (FOX)