Connect with us

Tanah Papua

Kamp Satgaspam Trans Papua Diserang KKSB, Satu Prajurit TNI Gugur

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Seorang prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kampung Yuguru, Distrik (kecamatan) Mebarok, Kabupaten Nduga, Sabtu (20/7/2019) siang.

Prada Usman Hembelo, anggota Satgas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan) Yonif 755/Yalet gugur akibat luka tembak di pinggang kanan.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi membenarkan insiden penyerangan terhadap Satgas Pamrahwan yang bertugas mengamankan pembangunan jembatan Yuguru di ruas jalan Trans Papua.

“Kejadian berlangsung sekitar pukul 12.45 WIT, ketika mereka sedang istirahat makan dan salat di Kamp PT PP yang kini menjadi pos satgas pengamanan proyek jalan Trans Papua,” ujar Aidi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/7/2019).

(Baca Juga: Patroli TNI Diserang KKSB di Mugi, Satu Prajurit TNI Gugur)

Saat itu, anggota Satgas Pamrahwan tiba-tiba diberondong tembakan dari arah ketinggian sekitar 300 meter. Pelaku penyerangan diperkirakan berjumlah 4 sampai 5 orang yang bersembunyi di balik semak belukar.

“Mendapat serangan mendadak, anggota Satgas Pamrahwan langsung membalas tembakan dan berusaha mengejar pelaku penyerangan,” kata Aidi.

(Baca Juga: Diserang Malaria, 11 Anggota Satgaspam Trans Papua Dievakuasi ke Timika)

Aidi mengatakan kontak tembak tidak berlangsung lama karena KKSB menyerang secara hit and run. Sementara itu, anggota Satgas Pamrahwan tidak bisa melakukan pengejaran lebih jauh dengan pertimbangan keamanan karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam.

“Pelaku penyerangan diduga KKSB pimpinan Egianus Kogoya yang memang tidak menginginkan Proyek Pembangunan Jalan Trans Papua ini,” ucap Aidi.

(Baca Juga: Evakuasi Anggota Yonif 755 Yalet Diwarnai Kontak Tembak dengan KKSB)

Saat pengecekan pasukan, kata Aidi, diketahui Prada Usman terkena tembakan di pinggang kanan. Ia lalu mendapat perawatan dari tim medis. Satgas kemudian melaporkan kejadian ini ke satuan atas dan meminta bantuan evakuasi.

Karena kondisi cuaca hujan lebat, helikopter yang menjadi satu-satunya sarana angkutan tidak bisa mencapai lokasi kejadian hingga malam ini.

“Sekitar pukul 14.10 WIT, diterima laporan Prada Usman menghembuskan nafas terakhir. Ia gugur sebagai pahlawan pembangunan,” kata Aidi.

Rencananya, kata Aidi, jenazah Prada Usman akan dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika guna dilakukan proses otopsi. (Ong)

Komentar
Continue Reading
Advertisement