Tanah Papua
Adang TGPF, Bukti KKB Lakukan Kekerasan Bersenjata Masif di Kabupaten Intan Jaya

TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menegaskan penyerangan terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) membuktikan masifnya kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya.
Seperti diberitakan sebelumnya, rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kekerasan dan Penembakan di Kabupaten Intan Jaya diadang KKB di Kampung Mamba, Distrik (kecamatan) Sugapa, Jumat (9/10/2020) lalu. Dalam insiden ini seorang anggota TGPF dan 2 prajurit TNI luka-luka.
“Poinnya mereka (KKB) ada di situ (Intan Jaya) dan melakukan upaya kekerasan masif,” ujar Waterpauw didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab dalam kunjungan kerjanya di Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu (10/10/2020) kemarin.
(Baca Juga: Rombongan TGPF Diadang KKSB, 3 Orang Luka Tembak)
Waterpauw mengatakan kekerasan bersenjata secara masif yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya bukan rekayasa karena sudah banyak korban jiwa warga sipil dan aparat. Bahkan rombongan TGPF yang bertugas mengungkap rangkaian kekerasan bersenjata di Kabupaten Intan Jaya tak luput dari serangan KKB.
“Mungkin ada yang berpikir ini ada upaya-upaya dari para pihak atau rekayasa. Tidak, nyata itu, nyawa itu, dan mereka (KKB) memang melakukan kekerasan dengan masif.”
“Rombongan TGPF yang diserang KKB otomatis bisa merasakan itu. Perginya aman, pulang diadang. Sama yang dialami Danrem 173 dan Wakapolda Papua ketika pertama naik, kan sama,” kata Waterpauw.
Mengumpulkan Logistik
Berdasarkan data Polda Papua, sepanjang 2020 telah terjadi 23 kali aksi kekerasan bersenjata di Kabupaten Intan Jaya. Banyaknya aksi kekerasan ini, kata dia, dipicu kehadiran KKB dari sejumlah kabupaten yang bergeser ke Intan Jaya sejak Oktober 2019 lalu.
“Data intelijen sejak Oktober 2019, sejumlah KKB bergeser dari wilayah timur masuk ke Intan Jaya. Mereka berasal dari Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Tolikara, dan Lanny Jaya,” paparnya.
(Baca Juga: Kapolda Papua Desak Bupati Bantu Redam Kekerasan Bersenjata)
Menurutnya, kehadiran KKB di Intan Jaya untuk mengumpulkan logistik, yakni logistik bahan makanan serta logistik senjata api (senpi) dan amunisi. Logistik ini akan dipakai KKB untuk melakukan penyerangan ke wilayah PT Freeport Indonesia yang dianggap sebagai medan perang melawan aparat TNI dan Polri.
“Itu sebabnya mereka terus berusaha menyerang Pos Koramil di Hitadipa, tujuannya untuk mendapatkan senpi dan amunis,” pungkas Waterpauw. (GOW)