Connect with us

Nasional

Menkes: Daerah Terdekat Harusnya Cepat Tanggap, Jangan Semua Berharap dari Pusat

Published

on

TIMIKA, HaIPapua.com – Menteri Kesehatan RI (Menkes) dr Nila F Moeloek menganjurkan agar rumah sakit atau puskesmas yang sudah baik, cepat tanggap terhadap kejadian yang berada disekitar daerahnya. Hal tersebut disampaikan Menkes Nila usai meninjau Puskesmas Timika di Kabupaten Mimika. Menurutnya fasilitas kesehatan dan ketersediaan tenaga medis di Puskesmas Timika sudah sangat memadai.

“Harapan kami (Kemenkes) sebenarnya dan ini juga yang nanti akan kita anjurkan kalau terjadi sesuatu  di sekitar daerahnya, maka puskesmas yang sudah baik seperti Puskesmas Timika harusnya juga cepat tanggap. (Seperti kejadian di Asmat) seharusnya mereka juga menolong dong, jangan semuanya dari pusat,” kata Menkes Nila di Puskesmas Timika, Kabupaten Mimika, Jumat (26/1/2018).

(Baca Juga: Menkes: Ini Masalah Nyawa Manusia, Tidak Ada Batas Waktu untuk Penanggulangan KLB Asmat)

Menkes mengatakan bantuan dari daerah terdekat akan lebih efektif karena cepat menjangkau lokasi dan lebih efisien karena lebih murah. “Kalau dari pusat nanti biayanya lebih mahal. Tadi dananya Rp1,4 miliar sekali pergi, mungkin kalau dari sini, jumlah tenaganya bisa dua kali lipat atau lebih murah biayanya,” ujar Menkes Nila.

Menkes Nila mengaku wajar jika Puskesmas Timika bisa memiliki 6 dokter dan 168 tenaga medis karena berada di kota. Hal berbeda dengan yang terjadi di Kabupaten Asmat yang saat tengah dilanda musibah wabah campak dan gizi buruk.

“Ya memang itulah perbedaan yang mesti kita atasi antara kota dengan daerah terpencil. Betul tadi dokternya aja ada 6 orang, total pegawainya ada 168. Seharusnya puskesmas yang sudah baik ini bisa mengayomi 3 puskesmas lainnya,” kata Menkes Nila.

Saat meninjau fasilitas Puskesmas, Menkes Nila sempat menerima keluhan apoteker yang mengeluhkan rumitnya birokrasi pengadaan obat sementara mereka harus melayani pasien BPJS. Kepala Puskesmas Timika juga menyampaikan keluhan minimnya kendaraan operasional untuk antar jemput pasien.

“Catat dua ambulans, satu untuk puskesmas keliling dan satu mobil jenazah,” ujar Menkes Nila staf Kemenkes yang mendampingi sambil berjalan keluar ruang rawat inap. (Rex)

Komentar
Continue Reading
Advertisement