Connect with us

Nasional

Jalan Trans Papua Barat Sepanjang 1.070,62 Kilometer Sudah Tersambung

Published

on

JAKARTA, HaIPapua.com – Jalan trans Papua Barat yang menghubungkan Sorong dan Manokwari hingga perbatasan Provinsi Papua di Kabupaten Teluk Wondama, sepanjang 1.070,62 kilometer telah tersambung seluruhnya. Jalan trans Papua Barat ini nantinya akan tersambung dengan jalan trans Papua yang membentang di Provinsi Papua dan Papua Barat sepanjang 4.330 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan trans Papua Barat ini sebagai perwujudan Nawacita Jokowi-JK dalam membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Kehadiran jalan trans ini akan membuka keterisolasian wilayah, menurunkan tingkat kemahalan harga barang-barang dan mengurangi kesenjangan pembangunan,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (28/2/2018) lalu.

(Baca Juga: Menteri PUPR: Jalan Trans Papua Tersambung Akhir 2019)

Jalan Trans Papua Barat terbagi menjadi dua segmen yaitu segmen I Sorong-Maybrat-Manokwari sepanjang 594,81 kilometer. Jalan ini menghubungkan dua pusat ekonomi di Papua Barat yakni Kota Sorong dan Manokwari yang dapat ditempuh dengan waktu 14 jam. Ruas jalan ini juga terhubung dengan Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan tol laut yang merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.

Kondisi jalan trans segmen I ini, 77 persen sudah beraspal dan sisanya masih berupa perkerasan tanah sepanjang 134,88 kilometer dan diperlukan perbaikan geometrik jalan sepanjang 29,5 kilometer.

Sementara segmen II Manokwari-Mameh-Wasior-Batas Provinsi Papua sepanjang 475,81 kilometer telah tembus pada Desember 2017 lalu. Kondisi dari keseluruhan panjang jalan di segmen II ini, yakni 145,41 kilometer jalan beraspal, perkerasan tanah sepanjang 330,41 kilometer dan perlu perbaikan geometrik jalan sepanjang 38,24 kilometer.

“Masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan Jalan trans Papua dan Jalan Perbatasan Papua. Meskipun kendaraan yang melintas masih sedikit, namun penduduk yang sebelumnya berjalan kaki melalui medan yang sulit dan memakan waktu lama, dengan kehadiran jalan ini akan mempermudah dan memangkas waktu perjalanan,” kata Menteri Basuki.

Tim Kementerian PUPR Jajal Jalur Nabire – Manokwari. (Kementerian PUPR)

Kementerian PUPR Jajal Rute Nabire – Manokwari

Pada pertengahan Februari 2018, tim Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR yang dipimpin Direktur Pembangunan Jalan Achmad Gani Ghazali Akman bersama Kepala BPJN XVII Yohanis Tulak Todingrara dan Kepala Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Deded Permadi Sjamsudin telah menjajal segmen II jalan trans Papua Barat. Perjalanan dimulai dari Kabupaten Nabire dan berakhir di kota Manokwari dengan waktu 22 jam dengan kendaraan double garden.

Achmad Gani Gazali mengatakan tantangan dalam pembangunan jalan trans baik di Papua dan Papua Barat adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan dan cuaca. Untuk mengatasi kondisi di lapangan tersebut, Ditjen Bina Marga bekerja sama dengan Pusjatan.

“Selain itu juga dilakukan sistem kerja 3 shift agar target penyelesaian dapat tercapai. Ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua, namun kami tetap berupaya keras mengutamakan pemanfaatan material yang tersedia di Pulau Papua,” kata Achmad Gani Gazali.

(Baca Juga: John Djonga: Tanpa Pengawasan, Program Jokowi di Papua Tidak akan Berhasil)

Kepala BPJN XVII Yohanis Tulak Todingrara mengatakan pada tahun ini Kementerian PUPR mengalokasikan dana penanganan trans Papua Barat sebesar Rp950 miliar. Dana tersebut disamping untuk pembangunan jalan juga digunakan untuk pembangunan sejumlah jembatan karena melintasi banyak sungai serta pemeliharaan agar tetap dalam kondisi fungsional.

Hingga akhir 2017, jumlah jembatan yang harus dibangun atau ditangani sebanyak 125 jembatan atau setara 3.350 meter. Pembangunan jembatan bersifat semi permanen menggunakan jembatan bailey atau jembatan kayu. “Kami targetkan bisa selesai tahun 2019. Pada tahun ini sudah kita tangani pembangunan sebanyak 60 jembatan yang juga akan melibatkan Pusjatan untuk pendampingan,” ujar Tulak. (Ong)

Komentar