Connect with us

Tanah Papua

DPRD Mimika Tantang Dinas Pendidikan Tinjau Persekolahan di Pedalaman

Published

on

TIMIKA, KTP. com – DPRD Kabupaten Mimika menyoroti penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Mimika bidang pendidikan yang mengalami peningkatan.

Anggota Komisi C DPRD Mimika Den B Hagabal menduga data yang disampaikan OPD terkait dalam LPPD itu tidak jujur karena hanya melampirkan data kegiatan pendidikan di wilayah perkotaan.

“Harus dijelaskan kenaikannya di sisi mana. Kalau soal prestasi, sekolah dalam kota yang 70 persen siswanya warga pendatang itu mungkin, tapi untuk sekolah di pedalaman yang nota bene siswanya anak asli Papua patut diragukan,” ujar Den kepada wartawan di DPRD Mimika, Senin (26/4/2021).

(Baca Juga: Penilaian LPPD Pendidikan Baik, Faktanya Siswa Kelas 5 SD Tak Bisa Baca)

Den menjelaskan kondisi pendidikan di wilayah pedalaman dan pesisir pantai sejauh ini masih memprihatinkan. Kadang yang ada hanya gedung sekolah namun tak ada proses belajar mengajar karena ketiadaan guru.

Menurutnya guru lebih banyak berada di wilayah perkotaan ketimbang mengabdi di wilayah pesisir dan pedalaman.

“Soal LPPD ini, dinas teknis harus jujur melaporkan data yang sebenarnya kepada Kemendagri,” katanya.

(Baca Juga: Mereka Guru Terbaik, Tidak Semua Guru Mau Bertahan di Pedalaman Papua)

Den juga mengungkapkan kondisi bangunan sekolah yang ada di pedalaman dan pesisir pantai banyak yang mengalami kerusakan. Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika melalui dinas terkait segera melakukan pendataan agar segera dilakukan rehabilitasi.

“Paling lambat Juni 2021, dinas terkait bersama anggota DPRD dapat memonitor lebih dekat kondisi sekolah dan proses belajar mengajar di wilayah pedalaman dan pesisir,” tuturnya.

Ia berharap melalui kegiatan ini bisa memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi pendidikan di Kabupaten Mimika, baik di wilayah perkotaan ataupun wilayah pedalaman.

“Karena sasaran pendidikan bukan hanya anak-anak yang tinggal di perkotaan tapi juga yang ada di wilayah pedalaman dan pesisir pantai yang mayoritas anak asli Papua,” pungkasnya. (GOW/JND)

Komentar