Published
5 tahun agoon
JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Mulutmu harimaumu. Slogan ini mungkin menggambarkan respons emosional Gubernur Papua Lukas Enembe menanggapi insiden di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya dan buntut respons tersebut.
Kepada wartawan, orang nomor satu di Provinsi Papua ini secara lantang mengungkapkan rencananya untuk memulangkan semua mahasiswa asal Papua yang menuntut ilmu di berbagai kota di Indonesia.
Ancaman itu kembali disampaikan Enembe dalam acara Mata Najwa pada Senin (26/8/2019). Menurutnya, mahasiswa akan ditampung di 3 universitas negeri yang ada di Papua dan Papua Barat. Bahkan, ia mengklaim ada universitas di Papua Nugini (PNG) yang siap menampung mahasiswa Papua.
(Baca Juga: Kecam Aksi Rasisme, Ribuan Massa Unjuk Rasa di Papua dan Papua Barat)
Data yang dihimpun Kabartanahpapua.com, selama periode 1 – 5 September, tercatat ada 500-an mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di sejumlah kota di Pulau Jawa dan Sulawesi pulang ke Jayapura dan Manokwari.
Belakangan, kepulangan ratusan mahasiswa itu membuat Enembe pusing. “Kita pusing mengatur mereka, mau taruh (tempatkan) di mana,” ucap Enembe di Jayapura, Senin (9/9/2019).
Seharusnya, kata Enembe, para mahasiswa tak perlu pulang ke Papua karena sudah ada jaminan keamanan dari TNI-Polri serta kepala daerah di tempat mereka menuntut ilmu.
“Saya sampaikan waktu itu, kalau di negara tidak aman, ya kita pulangkan, Tapi kalau daerahnya aman, tidak usah pulang,” kata dia.
Terkait masalah ini, Enembe berencana mengundang Gubernur Papua Barat dan DPRD Papua Barat untuk membahas kepulangan ratusan mahasiswa yang menuntut ilmu di luar Papua.
“Bisa saja mereka nanti akan dikembalikan ke tempat studi awal. Hanya, memang keputusan terakhir tergantung mereka dan sekarang belum ada komunikasi dengan mereka,” ujar Enembe.
(Baca Juga: Unjuk Rasa Menolak Rasisme Berujung Kerusuhan di Jayapura)
Sebelumnya, Majelis Rakyat Papua (MRP) pada 21 Agustus lalu mengeluarkan maklumat yang berisi seruan kepada seluruh mahasiswa Papua untuk kembali ke Papua. Maklumat yang ditandatangani Ketua MRP Timotius Murib menyebut bahwa mahasiswa nantinya bisa melanjutkan pendidikan dan menyelesaikan pendidikan di Tanah Papua.
Imbauan Bupati Kabupaten Puncak terkait eksodusnya mahasiswa asal Papua dari sejumlah kota studi di Jawa dan Sulawesi. (ist)
Menanggapi kepulangan ratusan mahasiswa Papua dari sejumlah kota studi, sejumlah kepala daerah mengeluarkan imbauan kepada mahasiswa asal daerah itu.
Salah satunya dari Bupati Kabupaten Puncak Willem Wandik. Dalam surat nomor 420/271/SET tertanggal 9 September 2019, berisi imbauan kepada mahasiswa asal Puncak yang berisi 4 poin.
(Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Tindak Tegas Pelaku Rasisme)
Pertama, mengimbau kepada seluruh mahasiswa asal Kabupaten Puncak untuk tidak terprovokasi dengan isu eksodus mahasiswa asal Jawa-Bali dan Sulawesi, dengan tetap melanjutkan perkuliahan di tempat semula hingga selesai.
Kedua, tidak ada sistem penddikan yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa yang pulang ke Papua dapat ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di perguruan tinggi di Papua.
Ketiga, Pemda Puncak tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa yang pulang ke Papua maupun kembali ke tempat semula terkait masalah ini.
Keempat, pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa di tempat masing-masing untuk menuntut ilmu. Jika terjadi intimidasi, agar segera melaporkan kepada Pemda Puncak atau aparat berwenang. (Mas/Ong)
Sebagai Sponsor Band DMP di Mimika, Willem Wandik Sampaikan Bakal Cagub Provinsi Papua Tengah
Siap Maju Gubernur Papua Tengah,Willem Wandik Minta Doa Restu Dihadapan Masyarakat dan Keluarga
Dihadapan Ribuaan Massa, Willem Wandik Tegaskan : PDI-P Partai Wong Cilik,Menangkan Ganjar-Mahfud
Sambut Pesta Demokrasi, Mahasiswa Papua Ajak Masyarakat Jaga Kamtibmas
Pj Bupati Puncak Resmikan Gereja Kemah Injil Jemaat Betlehem Kabupaten Puncak
Willem Wandik :Netralitas Penyelenggara Pemilu Minimalisir Konflik di Papua