Connect with us

Tanah Papua

Mengulang Kejadian 2017, Belasan Warga Meninggal Tanpa Penanganan Medis di Yahukimo

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo mengirim tim kesehatan dan obat-obatan ke Distrik (kecamatan) Bomela menyusul laporan ada 13 orang warga meninggal dunia karena sakit.

Tim kesehatan RSUD Dekai yang berangkat ke Distrik Bomela yakni ketua tim dr Angga bersama 2 orang mantri, Efesus dan Sem Asso, beserta seorang tenaga medis, Ishak Imbiri.

“Rombongan berangkat menggunakan pesawat perintis membawa 33 koli obat-obatan,” kata Kapolres Yahukimo AKBP Angling Guntoro yang turut serta membantu pergeseran tim di Bandar Udara Nop Goliat, Yahukimo, Rabu (19/6/2019).

(Baca Juga: Menkes Ungkap 4 Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan di Papua)

Informasi dari Yawal Balyo, tenaga kesehatan dari Yayasan Kristen Pelayanan Sosial Indonesia (Yapkesmi) bahwa ada 13 orang warga dari beberapa kampung di Distrik Bomela yang meninggal dunia.

Hal senada diungkapkan Pelaksana Tugas Ketua Ikatan Suku Besar Una, Kopkaka, Arumtap, Arupkor, Mamkot, Momuna (IS-UKAM), Panuel Maling yang membenarkan informasi tersebut. Sejak kejadian, kata Manuel, belum ada penanganan serius dari Pemda Kabupaten Yahukimo.

“Untuk memastikan informasi tersebut, tim kesehatan ini akan turun langsung mengecek di Distrik Bomela,” ujar Angling.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum membenarkan informasi adanya kematian belasan orang di Distrik Bomela, Kabupaten Yahukimo. Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo, kata Aaron, bahwa di wilayah itu tidak ada tenaga medis.

“Kemungkinan masyarakat terserang diare karena sulitnya air bersih atau terkena pneumonia. Ini diperparah lagi karena di sana tidak ada tenaga medis,” kata Aaron di Jayapura, dilansir dari laman antaranews.com.

Mengulang Kasus Samenage 2017

Informasi kematian 13 warga tanpa penangan medis di Kabupaten Yahukimo, mengingatkan kita pada kasus serupa yang menimpa 38 warga di Distrik Samenage pada 2017 lalu.

Dalam laporannya kepada Kementerian Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giay mengatakan bahwa berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat maka kemungkinan penyebab kematian karena penyakit paru-paru, diare, malaria, dan HIV/AIDS.

(Baca Juga: Tantangan Kesehatan Papua: Alam, Manusia, dan Tatakelola)

Dalam laporan itu, disebutkan juga bahwa bangunan Puskesmas sudah tidak memadai, sementara 2 orang petugas medis yang ditempatkan di sana tidak aktif.

“Hal ini menjadi perhatian besar bagi Kementerian Kesehatan, mengingat pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang tidak sedikit bagi pembiayaan kesehatan di Kabupaten Yahukimo, yakni sebesar Rp128.638.870.990 yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus, APBN (DAK Fisik, DAK Non Fisik, Afirmasi, dan BOK), serta Dana Kartu Papua Sehat,” kata Menteri Kesehatan dalam keterangan tertulisnya saat itu. (Ong)

Komentar