Connect with us

Tanah Papua

Kodam Cenderawasih Kerahkan Heli Mi-17 Angkut Bantuan Kesehatan ke Distrik Okbab

Published

on

TIMIKA, HaIPapua.com – Kodam XVII Cenderawasih akan mengirim bantuan obat-obatan dan bahan makanan untuk Tim Penanggulangan Bencana Kesehatan Pegunungan Bintang di Kampung Pedam, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (22/1/2018) besok.

Komandan Korem 172/VWY Kolonel Inf Boni Christian Pardede mengatakan pihaknya akan mengerahkan Helikopter Mi-17 milik TNI AD untuk mengangkut bantuan obat-obatan dan bama langsung ke Distrik Okbab.

“Laporan tim dokter dari lokasi, kebutuhan mendesak saat ini adalah obat-obatan dan bahan makanan untuk warga di Kampung Pedam. Kami segera kirimkan ke Distrik Okbab beserta personel tambahan untuk membantu penyaluran obat-obatan di sana,” kata Danrem 172 yang ditunjuk Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI George Elnadus Supit sebagai Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Kesehatan Pegunungan Bintang.

Perintah Pangdam Cenderawasih, kata Danrem 172, Tim Satgas harus segera membangun Posko Kesehatan di Distrik Okbab untuk melayani masyarakat yang terkena wabah penyakit di sana. Menurut Danrem, Mabes TNI juga sudah mengirimkan Tim Bhakti Kesehatan untuk segera bergabung dengan Tim di Okbab.

“Segera setelah bantuan tiba, kami akan membangun posko pelayanan kesehatan di Okbab. Mabes TNI juga sudah mengirim Tim Bhakti Kesehatan yang akan segera bergabung,” kata Danrem 172 melalui telepon selulernya, Minggu (21/1/2018) malam.

(Baca Juga: 27 Warga Meninggal Akibat Wabah Penyakit di Distrik Okbab Pegunungan Bintang)

Ditempat terpisah, Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Tim Kesehatan berangkat lebih dulu ke Kampung Pedam menggunakan pesawat AMA, Sabtu (20/1) kemarin.

“Tim Kesehatan tiba di Kampung Pedam sekitar pukul 22.00 WIT setelah berjalan kaki melewati daerah pegunungan selama 12 jam dari Distrik Okbab,” kata Aidi melalui telepon selulernya, Minggu (21/1) malam.

Aidi menjelaskan, sepanjang hari ini tim yang dipimpin Kabid P2PL Dinas Kesehatan Pegunungan Bintang, Hubertus sejak Minggu pagi langsung melakukan pemeriksaan terhadap warga Kampung Pedam. Selain itu, tim juga mencari informasi terkait laporan warga meninggal akibat wabah penyakit.

“Menurut dr Lina yang ikut dalam tim, hasil pemeriksaan balita yang terkena penyakit terindikasi diare, mengalami dehidrasi berat dan komplikasi, serta kekurangan cairan merujuk sampai dengan gizi buruk. Sementara untuk wabah campak sejauh ini belum ditemukan, namun tim dokter tidak bisa melakukan imunisasi karena vaksin yang mereka bawa telah rusak,” kata Aidi yang mendapat laporan melalui komunikasi Radio SSB dengan Gereja GIDI di Kampung Pedam, Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIT.

Dari laporan warga dan kepala Kampung Pedam, kata Aidi, sudah 25 orang meninggal sejak Desember 2017, akibat wabah ini. Namun tim di lapangan belum dapat melakukan klarifikasi karena terkendala cuaca. “Tim belum bisa melakukan pendataan secara detail terkait penyebab kematian warga, karena sepanjang hari di Kampung Pedam hujan deras,” kata Aidi. (Mas)

Komentar