Published
7 tahun agoon
JAKARTA, HaIPapua.com – Kementerian Kesehatan kembali mengirim Tim Flying Health Care (FHC) gelombang ke-4 ke Kabupaten Asmat, Kamis (15/2/2018). Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi mengatakan Tim FHC IV ini akan melakukan penguatan pelayanan kesehatan, pendampingan pengelolaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats, dan pelayanan pemulihan pasca gizi buruk di Kabupaten Asmat.
“Masa penugasan tim FHC gelombang ke-4 ini akan berlangsung selama sebulan,” kata Oscar dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, pendistribusian tenaga kesehatan didasarkan pelaporan terakhir dari FHC III, bahwa RSUD Agats memerlukan dokter spesialis anak, obgyn, anestesi, dan 2 dokter umum. Selain itu juga dibutuhkan 6 orang tenaga pendamping pengelolaan RS.
“Puskesmas memerlukan 10 tenaga kesehatan untuk imunisasi dasar lengkap, 10 dokter untuk perbaikan pengelolaan, serta 10 nutrisionis untuk pendampingan pemulihan pasca gizi buruk,” kata Oscar.
(Baca Juga: Menkes Ungkap 4 Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan di Papua)
Dalam rapat penanganan Asmat beberapa hari lalu, kata Oscar, juga direncanakan pengiriman tenaga Nusantara Sehat (NS) sebanyak 120 orang untuk 16 Puskesmas. “Kebutuhannya mencakup 5 jenis tenaga, diantaranya dokter, perawat, gizi, kesehatan lingkungan/kesehatan masyarakat, dan farmasi untuk penempatan selama 2 tahun,” kata Oscar.
Oscar mengatakan untuk penanganan Asmat, Kemenkes juga mengambil opsi tenaga wajib kerja dokter spesialis (WKDS) dengan rotasi setiap 6 bulan. Realisasinya, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari WKDS telah tiba di Agats, 9 Februari lalu.
“Nantinya, pengiriman dokter residen senior selama satu tahun juga dijajaki dalam memenuhi roadmap masa pemulihan awal pasca pencabutan status kejadian luar biasa (KLB) campak pada 5 Februari 2018 lalu.
Sweeping yang dilakukan oleh tim kesehatan terpadu dari Kementerian Kesehatan, TNI dan Polri sejak status KLB dicabut, masih terus mendapatkan anak yang terpapar campak dan yang mengalami gizi buruk.
(Baca Juga: Menkes: Ini Masalah Nyawa Manusia, Tidak Ada Batas Waktu untuk Penanggulangan KLB Asmat)
Berdasarkan data Posko Kesehatan Terpadu di Agats, pada periode 5 – 14 Februari 2018 tercatat terjadi penambahan jumlah penderita gizi buruk sebanyak 5 orang, dari data awal berjumlah 223 orang. Sementara untuk jumlah anak yang mendapat vaksinasi pada periode yang sama mengalami penambahan sebanyak 3.821 orang, dari data awal pada 5 Februari sebanyak 17.337 orang. (Ong)
Biaya Perawatan Pasien Covid-19 Ditanggung Negara
Rakyat dan Pemerintah Harus Bekerja Sama Atasi Pandemi Covid-19
Tim Kesehatan TNI, Polri dan Kemenkes Kembali Disebar di 10 Distrik
Menko PMK: Pemerintah Ingin Program Berkesinambungan dan Bertahap di Asmat
Menko PMK: Gimana Mau Tahu Masalah Masyarakat Kalau Bupati dan Pejabat Sering ke Luar Kota?
Moeldoko Bersama 4 Menteri Tinjau Pusat Pelayanan Gizi Buruk di Agats