Connect with us

Tanah Papua

Wabup Mimika Hadiri Pentahbisan Diakon yang Kedua dari Suku Mimika Wee

Published

on

ASMAT,KTP.com – Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob didampingi Ibu Susi Herawati Rettob, serta Muspida Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat menghadiri acara pentahbisan presbiterat Pastor Martinus Tarimanik Pr dan pentahbisan Diakonat Frater Theodorus Yoseph Tepa, OFM serta Frater Fridoardus Sariman Pr di Paroki Gereja Katedral Salib Suci Indah Asmat, Selasa (31/05/2022).

Theodorus Yoseph Tepa, OFM menjadi putra Mimika Wee kedua yang ditahbiskan sebagai Diakonat di Gereja Katolik.

Seremoni pentahbisan dipimpin Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, OFM dan dihadiri ribuan umat katolik se-Kabupaten Asmat.

Uskup Agats,Mgr Aloysius, dalam khotbahnya mengucapkan selamat kepada putra Mimika Wee dari Timika yang telah menjadi imam.

“Ini merupakan imam kedua dari putra-putra Kamoro (Mimika Wee). Ini merupakan kebanggan Mimika. Bapak Uskup ikut bergembira dan bersyukur melihat pentabisan ini, karena menambah tenaga pastoral gereja,”kata Mgr Aloysius dalam khotbahnya.

(Baca Juga: Wakil Bupati Mimika Disambut Ratusan Warga di Pelabuhan Kokonao, 9 Media Back Up Publikasi Rekonsiliasi Mimika Wee)

Uskup berharap sebelum dirinya pensiun menjadi uskup, dirinya merindukan jumlah imam bisa mencapai angka 25, karena hingga kini jumlah imam hanya 24 saja.

“Kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga kehadiran imam yang baru ini, semakin memperkuat kami di pastoral dalam melayani umat yang barangkali ditempat-tempat tertentu kurang tersapa dan kurang mengalami kehadiran Tuhan melalui pelayanan para imam-Nya. Entah karena jarak, atau karena kurang tenaga dari pastor,” kata Uskup Aloysius

Sementara itu, Pastor Martinus Tarimanik Pr dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada keluarga besarnya yang telah dan terus memberikan dukungan, sehingga ia bisa sampai menjadi imam di kebun Anggur Allah

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Uskup Alo atas dukungan dan motivasi yang selalu bapak uskup berikan kepada saya, mulai dari jenjang pendidikan pertama sampai pada akhirnya beliau menthabiskan saya menjadi imam di Keuskupan Agats ini,” tuturnya.

Ucapan yang sama juga ia haturkan kepada keluarga besar HKT, keluarga besar Mimika dan Flobamora yang selalu mendukung dengan caranya masing-masing.

(Baca Juga: Ribuan Warga Mimika Wee Antar Salib Berukuran Raksasa ke Atapo, Ritual Pra Misa Rekonsiliasi)

“Dan paling spesial untuk umat Asmat yang ada di sini. Hati saya besar untuk kalian semua. Hal penting yang saya mau sampaikan adalah imam bukan pejabat, imam bukan jabatan sosial atau didalam pemerintahan yang harus menjunjung tinggi martabatnya. Saya hanyalah hamba yang tidak berguna, saya hanya mau melakukan apa yang harus saya lakukan,” paparnya.

Ia pun meminta doa dari semua umat yang akan mengawal dirinya sebagai pelayan Tuhan di pulau Asmat.

“Saya sangat membutuhkan doa dan dukungan teguran, kritik saran untuk menjalankan tugas imam di tanah Asmat ini. Bagi saya imamat bukanlah akhir dari perjalanan panggilan ini, tetapi imamat merupakan langkah awal saya dalam melayani umat di Keuskupan Agats ini,” katanya.

Mewakili keluarga, Utler Adrianus, mengucapkan selamat kepada pelayan Allah yang dithabiskan, yakni 2 diakon dan 1 imam. Dirinya mengutip ayat Alkitab dalam Yeremia 1:5 yang mengatakan “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah mengadakan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

“Kiranya saudara-saudara yang ditahbiskan hari ini, bisa menjadi nabi yang tak henti-hentinya merenungkan dan merefleksikan diri, lalu tetap pada Injil Tuhan untuk tetap mewartakan kasih kebaikan dan damai sejahtera bagi umat. Itulah hal yang penting bagi imam dan diakon kami yang baru yang akan ditahbiskan diwaktu-waktu mendatang. Semua kami ucapkan terima kasih,” terangnya.

Menekankan apa yang ia sampaikan, ia pun menjelaskan mengenai singkatan dari kata Asmat yakni Aku Selalu Melaksanakan Amanat Tuhan. Ucapannya pun disertai sorak tepuk tangan dari umat yang hadir.

” Semoga amanat Tuhan ini menjadi bagian yang tertanam dalam kehidupan orang Asmat,” kata Utler(MSC)

Komentar
Continue Reading
Advertisement
   
   
   
   
   
   
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *