Published
6 tahun agoon
TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Calon Wakil Bupati Kabupaten Mimika Johannes Rettob mendesak kepolisian mengungkap aktor dibalik aksi pengrusakan fasilitas Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika yang dilakukan puluhan guru honorer pada Jumat (22/6/2018) siang.
John Rettob menilai aksi anarkis yang dilakukan oleh puluhan guru honorer tersebut sarat muatan politik untuk menjatuhkan petahana Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
“Demonstrasi guru honorer itu terkesan rekayasa dan ada kaitan dengan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Mimika. Aksi ini semakin marak jelang pilkada dan jelas merugikan kami, pasangan OMTOB (Eltinus Omaleng-Johannes Rettob),” kata John melalui telepon selulernya, Sabtu (23/6/2018).
(Baca Juga: Puluhan Guru Honorer Rusak Fasilitas Kantor Dinas Pendidikan Mimika)
John mengaku yakin ada campur tangan dari salah satu pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Mimika. Pasalnya, kata dia, paslon tersebut sempat mengunjungi salah satu guru honorer yang diamankan di Polres Mimika karena ikut dalam aksi anarkis tersebut.
“Di sini kita sudah bisa melihat, kalau aksi tersebut ditunggangi oleh siapa. Yang jelas kami sangat dirugikan dengan adanya aksi itu. Kami mendesak agar Polres Mimika mengusut dan menangkap aktor dibalik aksi anarkis guru honorer itu,” ujar John.
Ia menyayangkan terjadinya aksi pengrusakan yang dilakukan oleh sekelompok guru honorer karena telah menciderai dunia pendidikan di Kabupaten Mimika. Seharusnya, kata John, para guru honorer bisa bersabar menunggu proses pembayaran dana apresiasi yang mereka tuntut.
”Pemerintah tentunya tidak akan tinggal diam mengenai nasib para guru, karena mereka telah berjasa mencerdaskan anak-anak asli Mimika. Para kepala RT, pendeta dan ustaz saja dibayarkan, masa guru-guru tidak? Mereka sudah terbukti memberikan kontribusi dalam mengajar anak-anak di pedalaman,” ujarnya.
Petahana Bupati Mimika Eltinus Omaleng, kata John, mengakui bahwa selama ini Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Mimika belum sepenuhnya menjalankan tugas dengan baik karena belum melakukan validasi data guru dengan baik. John menegaskan bahwa Pemerintah Daerah pasti akan membayar dana apresiasi untuk guru honorer tersebut.
“Pemerintah pasti akan membayar dana apresiasi kepada guru-guru honorer setelah validasi data sudah dilakukan,” kata John menjelaskan.
(Baca Juga: Usung Peti Mati, Forsope Desak Bupati Mimika Copot Kadis Pendidikan Jeni Usmani)
Sebelumnya, puluhan guru honorer melakukan aksi anarkis merusak fasilitas Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika pada Jumat (22/6/2018) siang. Aksi tersebut dipicu karena Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika Jenny Usmani yang berjanji akan menyelesaikan masalah pembayaran gaji para guru honorer ini tidak kunjung menemui para guru honorer sesuai waktu yang disepakati.
Kepolisian Resor Mimika yang datang ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika mengamankan 10 orang guru honorer yang diduga sebagai provokator aksi anarkis tersebut. (Mas)
Bupati Omaleng: Ekspresikan Kemenangan Tak Perlu Berpelukan
Isak Tangis Iringi Upacara Pelepasan Jenazah Ketua DPRD Mimika
Mereka Guru Terbaik, Tidak Semua Guru Mau Bertahan di Pedalaman Papua
Persiapkan Ujian, Disdik Mimika Anjurkan Pembelajaran Tatap Muka Bagi Siswa Kelas IX
Serahkan DPA, Bupati Mimika Ingatkan OPD Bekerja Hati-Hati dan Teliti
Pemda Kabupaten Mimika Raih Penghargaan BKN Award 2020