Connect with us

Nasional

Kerusuhan Wamena Bukan Konflik Etnis, Tapi Dipicu KKSB untuk Meresahkan Masyarakat

Published

on

JAKARTA, Kabartanahpapua.com – Presiden Joko Widodo mengucapkan belasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dalam kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya,

Kerusuhan yang dipicu isu hoaks pekan lalu, mengakibatkan 33 orang meninggal dunia dan 76 orang luka-luka. Selain itu ada 465 rumah toko (ruko), 165 rumah, dan 374 kendaraan bermotor hangus dibakar massa.

“Saya mengucapkan duka yang mendalam, belasungkawa yang mendalam, atas meninggalnya korban yang ada di Wamena,” ujar Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).

(Baca Juga: Belasan Orang Tewas Akibat Kerusuhan yang Dipicu Hoaks di Wamena)

Kepala Negara mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh provokasi terhadap isu-isu tertentu yang sengaja disebarluaskan di media sosial.

“Kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, menahan diri, dan menghindarkan diri dari semua provokasi-provokasi dan fitnah-fitnah yang kita lihat di media sosial. Ada begitu banyak isu-isu yang dikembangkan,” tuturnya.

Presiden menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan disebabkan karena adanya gesekan antaretnis. Menurut laporan yang ia terima, aksi perusakan dan pembakaran dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang bertujuan untuk menciptakan keresahan di tengah masyarakat.

“Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas, dari gunung, turun ke bawah dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga,” ucapnya.

“Tapi yang perlu saya sampaikan bahwa aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga. Jadi jangan ada yang menggeser-geser ini menjadi kayak sebuah konflik etnis. Bukan!” kata Presiden.

(Baca Juga: Presiden: Tindak Tegas Perusuh dan Provokator Kerusuhan di Papua)

Presiden mengaku telah memerintahkan Menko Polhukam beserta TNI dan Polri untuk melakukan pengejaran terhadap para perusuh tersebut.

“Saat ini, kepolisian telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran di Wamena,” ujar Presiden.

Ribuan warga menunggu antrian pesawat Hercules di Bandar Udara Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (Fb Ikha)

Imbau Warga Tidak Eksodus

Sementara itu, Kepala Suku Lembah Baliem telah mengajak dan mengimbau seluruh warga untuk tidak mengungsi ke luar dari Wamena. Senada dengan itu, Presiden berharap agar warga tidak eksodus meninggalkan Wamena.

“Tentu saja karena ada yang masih merasa takut kemudian minta untuk dievakuasi ke Jayapura ya dilakukan. Tetapi terus kita imbau agar masyarakat tidak keluar dari Wamena karena aparat keamanan sudah bisa mengamankan kota Wamena,” katanya.

Mengenai kemungkinan dirinya bertemu dengan kelompok pro referendum, Presiden Jokowi mengatakan tidak ada masalah. Siapapun akan ditemuinya kalau memang ingin bertemu. (Fox)

Komentar