Connect with us

Tanah Papua

Dandim 1710 Janji Usut Pelaku Penembakan, Blokade Jalan Pelabuhan Dibuka

Published

on

TIMIKA, KTP.com – Warga Kampung Poumako akhirnya membuka blokade jalan pelabuhan setelah Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya menemui warga pada Senin (8/3/2021) sore.

Di hadapan massa, John Rettob meminta warga untuk menyerahkan kasus ini kepada aparat penegak hukum. Ia juga mengatakan bahwa kedua warga kampung Poumako sudah mendapat perawatan medis di RSUD Mimika.

“Prosesnya bukan begini, langsung palang dan tuntut bayar Rp5 miliar. Saya sudah ke rumah sakit dan melihat mereka. Nanti biaya pengobatan ditanggung pemerintah dan kasus ini biar kita serahkan kepada proses hukum,” kata John di hadapan massa.

(Baca Juga: Dipicu Ulah Pemuda Mabuk, Seorang Warga Tertembak di Kampung Poumako)

Hal senada disampaikan Letkol Inf Yoga yang menjelaskan bahwa kondisi korban luka tembak sudah membaik setelah menjalani operasi di RSUD Mimika. Terkait kasus penembakan tersebut, Yoga menegaskan akan menyelidiki keterlibatan anggota TNI yang akan ditangani Pomdam XVII/Cenderawasih Subdenpom Timika.

“Kita akan selidiki siapa yang mengeluarkan tembak untuk mengetahui siapa pelaku penembakan,” kata Yoga yang turut didampingi Danyon 754/ENK.

Warga kampung Poumako yang membawa senjata tajam tradisional panah melakukan blokade jalan Pelabuhan Poumako pada Senin (8/3/2021). (ist)

Setelah mendengar penjelasan Wakil Bupati Mimika bersama Dandim Mimika, massa akhirnya mau membuka blokade jalan. Namun, massa menegaskan jika terjadi hal buruk menimpa Andreas (19) maka mereka akan kembali memblokade jalan dan menuntut uang denda sebesar Rp5 miliar.

(Baca Juga: Kekerasan Terus Berulang, Pimpinan Gereja Katolik di Papua Ajukan Tiga Solusi)

Pasca-negosiasi ini aktivitas lalu lintas dari dan ke Pelabuhan Poumako akhirnya kembali normal. Untuk menjaga situasi tetap kondusif, sejumlah aparat kepolisian masih disiagakan di lokasi kejadian.

Dikonfirmasi terpisah, Wakapolres Mimika Kompol Sarraju mengatakan pihaknya masih mengumpulkan keterangan para saksi yang ada di lokasi kejadian.

“Sejauh ini kami baru memeriksa 5 orang saksi dari warga setempat,” katanya.

Sejumlah personel kepolisian bersama TNI berjaga saat berlangsung negosiasi dengan warga kampung Poumako yang melakukan blokade jalan Pelabuhan Poumako pada Senin (8/3/2021). (ist)

Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula dari ulah seorang pemuda yang dipengaruhi minuman keras dan akhirnya berbuntut pengeroyokan. Warga kampung yang tidak terima dengan pengeroyokan itu kemudian melakukan blokade jalan.

Saat berlangsung negosiasi antara kepolisian dengan massa, tiba-tiba truk TNI-AD datang ke lokasi. Tak bisa melintas lalu terjadi cekcok mulut dengan massa yang berujung rusuh. Massa melempari aparat dengan batu. Karena situasi semakin tidak terkendali, aparat kemudian melepaskan tembakan peringatan ke udara.

Tak lama berselang, seorang pemuda yang belakangan diketahui bernama Andreas (19) ditemukan tergeletak dengan luka tembak di dada kiri. Melihat ada warga yang tertembak, massa mulai mundur mencari perlindungan. (REX)

Komentar