Connect with us

Tanah Papua

Antar Energi Sampai ke Pulau Obi untuk Bantu Nelayan di Halmahera Selatan Melaut

Published

on

HALMAHERA SELATAN,KTP.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menghadirkan Bahah Bakar Minyak (BBM) Satu Harga ke wilayah Pulau Obi, di Halmahera Selatan, Maluku Utara untuk membantu kebutuhan nelayan setempat.

Hal ini dibenarkan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo.

Awan menerangkan, saat ini terdapat 50 titik BBM Satu Harga di seluruh Provinsi Maluku Utara. Kehadiran BBM Satu Harga ini adalah bentuk keadilan energi bagi masyarakat melalui penyediaan BBM di wilayah Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T).

Ia mengatakan, kehadiran BBM satu harga di wilayah ini menjadi komitmen Pertamina dalam memberikan akses yang mudah, harga yang terjangkau, dan produk yang standar diseluruh wilayah Indonesia.

“Hal ini merupakan amanah besar yang dipercayakan kepada kami khususnya di wilayah Indonesia Timur. Kehadiran BBM Satu Harga menjadi hal penting senada dengan cita-cita nasional mewujudkan keadilan serta swasembada energi,” tukas Awan, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

“Kami akan jaga distribusinya, standar produknya, dan standar harganya, agar manfaatnya terus dirasakan masyarakat dan terus menggerakan ekonomi wilayah tersebut,” tutupnya.

Seorang warga Desa Pasipalele, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara bernama Janur juga menanggapi kehadiran BBM Satu Harga di Pulau Obi tersebut.

“Kehadiran BBM Pertamina disini, memudahkan torang nelayan di Desa Pasipalele,” kata Janur, salah satu masyarakat di

Janur, menceritakan kehadiran SPBU 86.977.39 sebagai salah satu titik BBM Satu Harga yang hadir sejak tahun 2022 lalu dan hingga saat ini masih terus melayani masyarakat disekitar Desa Pasipalele.

Distribusi menuju titik BBM Satu Harga di Desa Pasipalele saat ini dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, tepatnya dimulai dari Fuel Terminal Labuha, Maluku Utara.

Dari FT Labuha, BBM dikirim menggunakan Self Propelled Oil Barge (SPOB) menuju SPBU dengan waktu tempuh sekitar 3 sampai 4 jam tergantung dari kondisi cuaca dan laut yang sering berubah-ubah.

Sebelum beroperasi, Janur, nelayan, dan masyarakat Desa Pasipalele biasanya akan mencari BBM di Pulau Bacan. Mereka harus menempuh jarak 50 Kilometer melalui laut untuk membeli BBM dengan harga yang bisa mencapai 25 – 30 ribu Rupiah per liternya.

“Dulu torang biasa ambil di Pulau Bacan kesana butuh ongkos dan segala hal, yang sekarang ini jadi sangat memudahkan kami berterima kasih kepada Pertamina yang ada di Pasipalele sini,” pungkasnya.(MWW)

Komentar