Connect with us

Tanah Papua

Tidak Ditemukan Kasus Campak dan Gizi Buruk di Distrik Okbab Pegunungan Bintang

Published

on

JAYAPURA, HaIPapua.com – Dantim Satgaskes Oksibil, Kolonel Kes dr Iwan Trihapsoro menyimpulkan tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Kampung Pedam, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang. Menurut dr Iwan, kondisi yang dialami warga Kampung Pedam masih lebih baik dari Asmat dan tidak ditemukan gizi buruk ataupun wabah penyakit yang menyerang warga sehingga tidak diperlukan pengerahan Satgas Kesehatan.

“Tidak diperlukan pengerahan satgaskes karena situasinya masih lebih baik dari Asmat. Yang ditemukan di Kampung Pedam penyakit diare dengan dehidrasi, penyakit infeksi kulit, dan infeksi saluran pernafasan yang bisa ditangani oleh Tim dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pegunungan Bintang,” kata dr Iwan Trihapsoro usai meninjau langsung Kampung Pedam, Distrik Okbab, bersama rombongan Kodam XVII Cenderawasih, Selasa (23/1/2018).

(Baca Juga: 28 Meninggal dan 65 Orang Dirawat Karena Diare di Distrik Okbab Pegunungan Bintang)

Dr Iwan mengatakan kondisi balita dan anak-anak yang mereka jumpai di Kampung Pedam, umumnya kurang gizi sehingga dibutuhkan bantuan bahan makanan berupa beras, susu dan pemberian makanan tambahan. Selain itu, warga Kampung Pedam juga membutuhkan obat-obatan dan vaksin serta pakaian dan selimut.

“Permasalahan utama karena kondisi rumah yang tidak sehat, kurangnya makanan bergizi, dan minimnya pengetahuan terhadap kesehatan sehingga menimbulkan banyak penyakit,” kata dr Iwan.

Fasilitas dan Pelayanan Kesehatan Sangat Minim

Hal senada disampaikan Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi yang menilai kondisi yang terjadi di Kampung Pedam, Distrik Okbab akibat minimnya fasilitas dan pelayanan kesehatan.

“Kondisi di Distrik Okbab jauh lebih baik dibandingkan Asmat, hanya belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah setempat,” kata M Aidi usai meninjau Kampung Pedam, Distrik Okbab, Pegunungan Bintang, Selasa (23/1/2018).

Aidi mengaku melihat langsung kondisi Puskesmas di Distrik Okbab yang tanpa dilengkapi fasilitas pada umumnya seperti tempat tidur untuk merawat pasien atau meja dan kursi. Petugas kesehatan, kata Aidi, hanya seorang perawat bernama Alfons Kaduman yang sudah 6 tahun mengabdi bersama 13 tenaga honorer.

“Realitasnya bahwa kondisi fasilitas kesehatan di sana sangat minim. Obat-obatan hanya cukup untuk 1 bulan yang diperuntukkan bagi 9.908 jiwa penduduk yang berdiam di 12 kampung,” kata Aidi.

Kondisi lain yang menyulitkan pelayanan kesehatan di sana, kata Aidi, karena lokasi tempat tinggal penduduk yang tersebar berjauhan. Selain itu, ketiadaan fasilitas komunikasi menyulitkan jika terjadi kondisi darurat.

“Saat berdialog dengan masyarakat di Kampung Pedam, mereka mengaku siap untuk direlokasi dekat fasilitan kesehatan dan sekolah asalkan pemerintah menyiapkan lahan untuk mereka. Juga dipertimbangkan untuk mengadakan solar cell dan fasilitas Radio SSB di tiap kampung,” kata Aidi.

Aidi mengatakan setelah kunjungan ini, ia akan mengusulkan kepada Panglima Kodam Cenderawasih untuk mempertimbangkan wilayah Distrik Okbab menjadi lokasi pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Untuk membantu masyarakat di daerah terisolir seperti Distrik Okbab ini, akan kami usulkan sebagai lokasi kegiatan TMMD,” kata Aidi.

(Baca Juga: 27 Warga Meninggal Akibat Wabah Penyakit di Distrik Okbab Pegunungan Bintang)

Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, Decky Deal yang ikut ke Kampung Pedam, menyampaikan terima kasih atas dukungan tim medis dan helikopter dari Kodam Cenderawasih. Decky mengaku siap merealisasikan permintaan masyarakat untuk menyediakan lahan untuk relokasi dan membangun fasilitas pelayanan masyarakat, seperti puskesmas, sekolah, rumah ibadah dan pasar.

“Kami sudah berusaha tapi banyak keterbatasan, dengan bantuan alutsista heli dari TNI kami bisa langsung bertindak menurunkan tim dokter ke Distrik Okbab. Kami menyampaikan terima kasih kepada TNI karena kami belum mendapat perhatian dari pihak manapun,” kata Decky di Kampung Pedam.

Sebelumnya, Kodam XVII Cenderawasih bersama Dinkes Pegunungan Bintang menurunkan tim kesehatan ke Kampung Pedam, Distrik Okbab menindaklanjuti laporan warga ke Koramil Oksibil terkait kematian 27 orang akibat wabah penyakit.

Informasi yang dikumpulkan tim gabungan yang turun langsung ke Kampung Pedam diketahui 23 balita dan 4 orang dewasa meninggal pada periode Agustus hingga Desember 2017 yang diduga akibat diare dan kurang gizi. Sepanjang Januari 2018, satu balita bernama Arkison Keduma (3) meninggal akibat dehidrasi berat karena diare dan kurang gizi. (Ong)

Komentar