Published
8 bulan agoon
TIMIKA,KTP.com – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Puncak Papua Tengah,menggelar Rapat Pleno Penetapan 25 kuris Dewan Pimpinan Rapat Daerah (DPRD) periode 2024-2029 yang di gelar di hotel horizon ultima Timika,Papua Tengah pada,Jumat (14/6/2024).
Rapat Pleno penetapan kuris anggota DPRD terpilh 2024-2029 yang di rencakan berlangsung pada pukul 11.00 WIT,sempat molor akibat dari adanya aksi demo dari massa partai politik.
Massa yang melakukan aksi demo menuntut agar, pleno penetapan kursi DPR kabupaten puncak di batalkan,massa juga menuntut agar KPU kabupaten puncak bertemu dan menjelaskan di hadapan massa terkait dengan caleg yang diusung tidak lolos.
Namun aksi yang dilakukan sekelompok massa dapat di tenangkan setelah Ketua KPU Puncak Natalius Tabuni bertemu Massa.
Pleno penetapan 25 kuris DPRD kabupaten puncak baru dapat dilaksanakan pada pukul 16.30 wit setelah situasi diluar hotel tempat dilakukannya pelno aman.
Ketua KPU Kabupaten Puncak, Natalius Tabuni mengatakan, anggota DPRD terpilih periode 2024-2029 ini sebelumnya telah melalui proses panjang dan diputuskan oleh Mahkama Konstitusi (MK).
Sebagaimana diketahui, beberapa partai politik yang merasa dirugikan saat Pemilu 2024 telah mengajukan sengketa Pilkada namun ditolak oleh MK.
Anggota DPRD terpilih Kabupaten Puncak Periode 2024-2029 foto bersama Komisioner KPUD,usai Rapat Pleno.
Natalaius melanjutkan,pada pleno penetapan kuris DPRD kabupaten puncak periode 2024-2029,kali ini baru ada keterwakilan perempuan.padahal pada periode-periode sebelumnya belum pernah adanya keterwakilan perempuan jadi anggota DPRD kabupaten Puncak.
“Baru kali ini ada perwakilan perempuan yang masuk terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Puncak,dan ini baru terjadi di tahun ini” ungkap Natalius saat ditemui usai pleno.
Pada periode ini, partai yang meraih lebih dari satu kursi yakni Partai Gerindra dengan total 4 kursi. Selebihnya, hanya 1 sampai 2 kursi untuk setiap partai yang bertarung dalam Pemilu 2024 di Kabupaten Puncak.
Ketua KPU Puncak Natalius juga menjelaskan,pleno KPU sempat molor karena adanya aksi dari massa.namun dirinya telah memberikan penjelasan kepada kelompok massa dari beberapa partai poltik yang memprotes pelno tersebut.
“sebelum pleno dilakukan memang pagi tadi ada protes-protes dari masyarakat.namun saya sudah jelaskan kemreka.pleno ini dilakukan atas perintah KPU Pusat dan juga sesuai dengan rusat dari MK.setelah saya ketemu sampai saat ini pleno berjalan aman sampai selesai”,kata Natalius Tabuni Ketua KPU Kabupaten Puncak.
Ia juga mengatakan,Pleno ini dilakukan di kabupaten mimika karena di kabupaten puncak sulit untuk jangkauan internet.
“Kita lakukan pleno penetapan kursi di timika karena ada beberapa kendala,seperti sulitnya jaringan internet. dipuncak itu jaringan sulit,apalagi kita mau isi data lewat aplikasi itu.hal-hal ini yang kita lakukan ditimika.Katanya.
Sedangkan,Kepala Bagian Operas (Kabag OPS) Polres Puncak, AKP Julius Harikatang mengatakan pihaknya telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengamanan dengan baik sehingga pelaksanaan ini berlangsung aman dan lancar meskipun sempat terjadi aksi demo dari beberapa massa partai.
“tugas kami sudah sudah mengamankan jalannya pleno biar tetap aman,menga tadi ada riak-riak namun sudah bias di redam.pleno berjalan hingga selesai dengan aman.kedepan Pilkada nanti kita tetap lalui dan terus mendampingi dari segi pengamanannya,” pungkasnya.(MWW)