Connect with us

Tanah Papua

Pendukung dan Penentang Costan Oktemka Bentrok, Warga Mengungsi di Kantor Koramil

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Ratusan warga mengungsi ke kantor Koramil 1702-01 Oksibil akibat tawuran antara massa pendukung dan penentang Bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (2/10/2018).

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan laporan dari Dandim 1702 Jayawijaya menyebut ada sekitar 300-an warga yang mengungsi di Koramil karena takut terkena imbas dari tawuran antarkelompok tersebut.

“Untuk sementara mereka menempati ruang kantor, aula, dan musala menggunakan perlengkapan seadanya,” ujar Aidi melalui telepon selulernya, Selasa (2/10/2018).

(Baca Juga: Lerai Tawuran Antarkelompok di Oksibil, 2 Anggota Polisi Terkena Panah)

Sementara untuk kebutuhan makanan para pengungsi, anggota Koramil telah mendirikan dapur umum dibantu oleh masyarakat. Bahan makanan yang diolah dikumpulkan secara sukarela dari para pengungsi.

“Namun yang menjadi kendala adalah ketersediaan air bersih dan MCK untuk para pengungsi. Selain itu, kebutuhan untuk bayi,” ujar Aidi.

Sebelumnya, terjadi tawuran antara massa pendukung dan penentang Bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka di Kampung Mabilabol, Distrik Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Selasa (2/10/2018).

Akibat tawuran tersebut, 5 warga terluka dan 2 anggota polisi yang hendak melerai tawuran terkena panah. Selain itu terjadi pembakaran 5 kios dan 5 rumah warga di Oksibil.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan tawuran antarkelompok ini mengakibatkan aktivitas di Oksibil lumpuh total. Pasca tawuran tersebut, aparat masih berjaga di sejumlah lokasi mengantisipasi bentrok susulan.

“Saat ini Polres Pegunungan Bintang memberlakukan siaga satu di Oksibil. Rencananya, Polda Papua akan mengirim tambahan 1 SST Brimob Polda Papua untuk membantu mengamankan situasi di Oksibil,” kata Kamal di Mapolda Papua, Selasa (2/10/2018).

Aparat kepolisian berjaga mengantisipasi meluasnya tawuran antara massa pendukung dan penentang bupati Pegunungan Bintang Costan Oktemka di Oksibil, Selasa (2/10/2018). (ist)

Desak Pencopotan Costan Oktemka

Seperti diberitakan sebelumnya, pada April 2018 lalu, ribuan warga Kabupaten Pegunungan Bintang mendesak bupati Costan Oktemka mundur dari jabatan karena menilai kinerja bupati tidak membawa perubahan di kabupaten tersebut.

(Baca Juga: Aktivitas Pemerintahan Lumpuh, Ribuan Warga Tuntut Pemakzulan Costan Oktemka)

Aksi ribuan warga yang didukung sejumlah anggota DPRD juga sempat menyampaikan aspirasi mereka kepada Penjabat Gubernur Papua Soedarmo yang datang ke Oksibil. Soedarmo sempat melakukan mediasi antara bupati dengan kelompok penentangnya di Jayapura. Informasi yang diterima dari mediasi tersebut bahwa bupati berkeras menolak tuntutan warga yang digerakkan oleh lawan politiknya.

Karena proses mediasi oleh Penjabat Gubernur Papua gagal, selanjutnya sejumlah anggota DPRD membentuk panitia angket dengan target mencopot jabatan bupati. Selain itu, para penentang bupati juga sudah melaporkan kasus dugaan korupsi yang terjadi di Pemda Pegunungan Bintang ke Polda Papua.

Terkait permasalahan yang terjadi di Oksibil, Kamal berharap agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara damai. “Kami akan merangkul tokoh-tokoh untuk membicarakan masalah yang terjadi agar kondisi Oksibil bisa kembali normal,” kata Kamal. (Ong)

Komentar
Continue Reading
Advertisement