Published
7 tahun agoon
WAMENA, Kabartanahpapua.com – Dua aparat keamanan terkena panah saat berusaha melerai bentrokan antara warga Kampung Welesi dengan warga Kampung Wouma yang terjadi di Kampung Logonoba, Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Rabu (6/6/2018) sore.
Iptu Yusri Faisal, anggota Satgas Brimob Jayawijaya mengalami luka di dada kiri, sementara anggota Kodim 1702 Jayawijaya Serka Stevanus Tisel mengalami luka di paha kanan. Saat ini keduanya tengah menjalani perawatan di RSUD Jayawijaya. Selain korban aparat, dalam bentrokan antarkampung ini mengakibatkan seorang warga Kampung Welesi meninggal dunia dan 4 orang warga lainnya mengalami luka-luka.
(Baca Juga: Dua Warga Luka Tembak Akibat Tawuran Antarkelompok yang Dipicu Memo Bupati)
Informasi yang dihimpun di Wamena, bentrokan antarkampung ini dipicu penghadangan dan perampasan sepeda motor milik kepala suku Kampung Welesi Sadik Asso oleh sekelompok orang yang diduga dalam kondisi mabuk di Kampung Logonoba, Distrik Wouma pada Selasa (5/6/2018) kemarin.
Tidak terima dengan perlakuan itu, pada Rabu (6/6/2018) pagi sekitar pukul 07.30 WIT, seratusan warga Kampung Welesi didampingi Kepala Kampung Welesi Ruben Yelipele lalu mendatangi tempat kejadian hendak meminta kembali sepeda motor milik kepala suku.
Saat berkumpul di Balai Desa Kampung Logonoba, warga Kampung Welesi tidak bertemu dengan pelaku. Massa yang emosi lalu membakar balai desa dan sebuah honai serta merusak bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kampung Logonoba. Melihat aksi pengrusakan tersebut, warga Kampung Logonoba dan Kampung Wouma marah dan berusaha menyerang warga Kampung Welesi.
Bentrokan segera dilerai ketika aparat dari Polres Jayawijaya dipimpin Kanit Intelkam Ipda Djami Taga datang ke lokasi kejadian. Karena situasi sempat memanas, aparat sempat beberapa kali melepaskan tembakan peringatan untuk melerai warga kampung yang sudah berhadap-hadapan dengan senjata tajam tradisional.
Massa yang berhadap-hadapan akhirnya coba dimediasi oleh Kanit Intelkam Polres Jayawijaya Ipda Djami Taga didampingi Danramil Wamena Mayor Inf Pudjo Tresno yang datang beberapa saat kemudian. Dalam mediasi tersebut, Kepala Kampung Welesi Ruben Yelipele mengungkapkan keresahan warga mereka akibat ulah sekelompok warga Kampung Wouma yang sering mabuk dan menghadang warga Kampung Welesi.
Menanggapi keluhan warga Kampung Welesi, Djami Taga berjanji Polres Jayawijaya segera menyelesaikan permasalahan tersebut. “Saat kejadian kemarin, Personel Polres sudah datang ke lokasi pemalangan tapi pelaku sudah melarikan diri. Kepolisian akan menyelesaikan masalah ini dengan menghadirkan tokoh masyarakat dari Distrik Welesi dan Distrik Wouma,” kata Djami Taga.
(Baca Juga: Bentrokan Antarkampung di Dekai, 4 Warga dan 1 Anggota Polisi Terluka)
“Kami meminta warga untuk kembali ke rumah masing-masing dan menyerahkan kasus ini ditangani kepolisian,” kata Djami Taga menambahkan. Setelah proses mediasi tersebut, massa dari kedua belah pihak lalu meninggalkan lokasi kejadian dan bersembunyi di kebun-kebun tidak jauh dari lokasi tersebut.
Sebuah honai milik warga Distrik Wouma dibakar massa dari Kampung Welesi. (ist)
Pada sore hari sekitar pukul 15.55 WIT, seratusan massa Kampung Welesi kembali mendatangi Kampung Logonoba. Mereka kembali melakukan aksi pengrusakan Pustu dan membakar sebuah honai. Warga Kampung Logonoba dan Kampung Wouma yang berkumpul di Gereja GKI Elim Distrik Wouma menjadi marah lalu menyerang massa Kampung Welesi.
Kedua kelompok warga ini akhirnya terlibat bentrokan menggunakan senjata tajam tradisional seperti panah, dan ketapel. Aparat kepolisian dibantu TNI yang berjaga berusaha melerai bentrokan dengan melepaskan tembakan peringatan dan gas air mata. Upaya kepolisian dibantu TNI sempat berhasil, karena massa bertikai akhirnya mundur.
Mengetahui salah seorang warganya meninggal dunia, massa Kampung Welesi tiba-tiba berbalik menyerang aparat dengan batu dan panah. Akibat penyerangan ini seorang anggota Satgas Brimob mengalami luka panah di dada kiri dan seorang anggota Kodim Wamena terkena panah di paha kanan.
(Baca Juga: Polres Mimika Bubarkan Tawuran Antarkampung di Distrik Kwamki Narama)
Setelah berjibaku sekitar 20 menit, akhirnya massa Kampung Welesi bisa ditenangkan dan kembali aparat melakukan mediasi terhadap dua massa bertikai. Dalam mediasi tersebut, massa Kampung Welesi ngotot meminta agar sepeda motor milik kepala suku mereka dikembalikan, sementara warga Distrik Wouma meminta pertanggungjawaban atas pengrusakan Pustu dan sejumlah honai yang dibakar.
Aparat Polres Jayawijaya dibantu Kodim 1702 lalu meminta kedua belah pihak untuk kembali ke rumah masing-masing dan menyerahkan kasus ini ditangani aparat kepolisian. Menjelang petang massa dari kedua belah pihak akhirnya mundur dan kembali ke rumah masing-masing. (Mas)
Polres Jayawijaya Sita Amunisi dan Puluhan Sajam Saat Razia di Tiga Lokasih
Enam Unit Ruko Hangus Dilalap Si Jago Merah di Wamena
Bobol Pagar Kawat, 21 Tahanan Kabur dari Lapas Wamena
Kodam Cenderawasih Bantah Anggota TNI Curi Tiang Listrik di Kabupaten Jayawijaya
Polres Jayawijaya Kejar Pelaku Penikaman Tukang Ojek di Jalan Irian Wamena
TMMD Bukan hanya Membangun Fisik Tapi juga Mental Masyarakat