Connect with us

Tanah Papua

19 buah Batrey SBNP Hilang, Freeport Syahbandar dan Apkam Patroli Gabungan

Published

on

TIMIKA,KTP.com – Sebanyak 19 buah batrey Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang diperuntukkan untuk membantu lalulintas pelayaran kapal baik di pelabuhan Pomako dan Amamapare Timika hilang dicuri orang tak dikenal.

Port And Ship Security Officer Bambang Prakoso mengatakan, sebanyak 19 buah batrey telah hilang dicuri dalam beberapa hari terakhir, dan kejadian serupa bukan pertama kali melainkan sudah sering.

Bambang mengungkapkan, dalam sehari batrey SBNP bisa hilang lebih dari 1 buah, kemudian pihaknya berinisiatif untuk memasang kembali agar tidak mengganggu jalur perlintasan. Namun anehnya setelah dipasang besoknya hilang lagi di lokasi berbeda.

Saat ini jumlah keseluruhan SBNP yang aktif sebanyak 28 Unit, namun dalam beberapa hari terakhir sebanyak 19 Unit SBNP hilang. Untuk diketahui 1 buah batrey tersebut seharga Rp 2,5 juta, jika dikalkulasikan secara keseluruhan batrey yang hilang diperkirakan mencapai Rp 30 hingga 40 juta.

“Jadi jumlah batrey bui yang hilang itu ada 19 yang mana setiap minggu kita ganti, setelah pasang kemudian hilang kembali,” ungkapnya.

Menyikapi hilangnya batrey SBNP, pihak Freeport bersama Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pomako Timika, berserta Lanal Timika dan Polair Polres Mimika melaksanakan patroli gabungan perairan.

“Kegiatan patroli gabungan ini, kami laksanakan hari ini mengingat rambu sarana bantu navigasi sering hilang, jadi sebelumnya kami rapat dan tindaklanjutnya hari ini,” kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pomako, Husni A Tianotak di Cargodok, Kampung Amamapare, Distrik Mimika Timur Jauh, Mimika, Papua, Senin (26/9/2022) usai melaksanakan patroli.

Husni menjelaskan, tujuan dilakukan patroli gabungan untuk mengecek kondisi SBNP terlebih khusus batreynya sekaligus memberikan imbauan kepada masyarakat dan juga nelayan untuk tidak menjaring ikan di jalur yang terdapat rambu-rambu lalulintas kapal.

“Hilangnya batrey, membuat setiap pergerakan kapal yang masuk ke pelabuhan Pomako dan pelabuhan Amamapare terganggu, jadi kegiatan patroli ini akan berlanjut, sehingga nanti pada saat patroli trus kedapatan, akan ditindak sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Dikesempatan yang sama, Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Lanal Timika, Kapten Laut (P) Abson Nizam mendukung upaya UPP Pomako dan Freeport dalam menjaga setiap fasilitas SBNP sebagai penunjang lalulintas pelayaran kapal agar tetap aman.

“Sebagai unsur laut, kami (Lanal) Timika siap mendukung yang berkaitan dengan perairan terutama pada SBNP freeport, baik yang bersifat pengambilan batrey dan kapal-kapal yang melintas itu adalah tanggung jawab kami,” ungkap Nizam.

Sementara itu, Kepala Kampung Amamapare, Fakundus Natipia mengatakan, kegiatan patroli gabungan baru pertama kali dilakukan dengan melibatkan kepala Kampung Amamapare. Sebagai orang yang dituakan dikampung Amamapare, sudah menjadi tanggungjawabnya untuk mengimbau kepada warga agar tidak mengganggu rambu-rambu lalulintas pelayaran atau mengambil batrey tersebut.

“Kita dengar bahwa rambu-rambu lalulintas seperti aki sering hilang, dan itu kami tidak tahu, tapi saya biasa kontrol masyarakat saya. Saya juga sering sampaikan untuk nelayan yang biasa jaring di alur pelayaran untuk tidak berada di lintasan pelayaran, karena jaring akan terkena baling-baling kapal,” kata Fakundus.(**)

Komentar
Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *