Connect with us

Tanah Papua

Polda Papua: Motif Pemerasan Dibalik Pembantaian Pekerja PT Istaka Karya

Published

on

JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menduga ada upaya pembentukan opini yang sistematis untuk menutupi aksi biadab kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

Kamal mencontohkan informasi awal yang menyebut kemarahan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena ada pekerja PT Istaka Karya yang mengambil foto saat upacara pengibaran bendera bintang kejora memperingati HUT OPM pada 1 Desember lalu.

(Baca Juga: Pemda Jangan Hanya Diam Melihat Tragedi Kemanusiaan di Nduga)

Kemarahan tersebut lalu berujung pada penyerangan kamp pekerja dan berakhir dengan penyanderaan serta pembantaian pekerja pada hari berikutnya.

“Informasi yang kami peroleh dari para saksi korban yang selamat menyebut bahwa tidak ada upacara pengibaran bendera saat itu, Yang ada hanya upacara bakar batu yang berada tak jauh dari lokasi kamp perusahaan. Saat ini kami masih menyelidiki hal ini,” kata Kamal di Jayapura, Sabtu (8/12/2018).

Contoh yang lain, kata Kamal, terkait isu yang dikembangkan bahwa para pekerja itu adalah anggota TNI.

“Faktanya, bisa dicek terhadap 25 pekerja yang menjadi korban pembantaian KKSB. Di antara mereka tidak seorang pun anggota TNI atau beristri anggota TNI. Isu ini dikembangkan untuk menutupi bahwa KKSB telah membantai warga sipil,” ujar Kamal.

Dugaan Pemerasan

Menurutnya, dari pengembangan keterangan saksi korban diketahui bahwa KKSB ini sudah mengajukan proposal permintaan dana namun tidak dijawab oleh pihak perusahaan.

“Setelah acara bakar batu, mereka lalu mencari pimpinan kamp pekerja untuk menanyakan proposal permintaan dana yang mereka ajukan. Karena saat itu tidak mendapat jawaban sehingga mereka menjadi marah lalu merusak kamp dan berujung pada penyanderaan dan pembantaian itu,” papar Kamal.

(Baca Juga: KKSB Sandera 2 Pekerja Bangunan di Kabupaten Puncak)

Kamal mengatakan dugaan pemerasan ini sangat mungkin terjadi mengingat anggota KKSB tersebut tidak memiliki pekerjaan untuk penghidupan mereka. “Jadi kuat dugaan, pemicu awal dari pembantaian pekerja PT Istaka Karya, bukan karena mengambil foto atau karena anggota TNI, tapi karena masalah finansial,” katanya.

“Hal ini hanya mungkin terjawab jika para pelaku ini bisa tertangkap,” pungkas Kamal. (Ong)

Komentar