Published
2 hari agoon
TIMIKA,KTP.com – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia melaksanakan sosialisasi Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Mimika.
Sosialisasi ini dilaksanakan di Graha Eme Neme Yauware, Mimika, Papua Tengah, Senin (10/3/2025), diikuti oleh para kepala sekolah dan perwakilan guru dari masing-masing sekolah di Mimika.
Turut hadir Staf Khusus Presiden, pada Kementerian Pertahanan Bidang Kedaulatan Negara, Dr. Lenis Kogoya, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, Aspotwil Kogabwilhan III, Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Mimika.
Pj Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin mengatakan, Pemerintah melalui Kemenhan RI berkomitmen untuk turut serta dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat terutama dalam hal pemenuhan gizi.
Sosialisasi yang dilaksanakan hari ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Pusat terhadap Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya generasi muda dengan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan asupan gizi yang baik.
“Dengan itu kita turut membangun generasi yang sehat, cerdas dan siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkap Yonathan.
Tenaga Ahli Sistem dan Tata Kelola BGN, Niken Gandini dalam pemaparan materinya menerangkan, program MBG ini bertujuan untuk mewujudkan modal manusia berkualitas untuk Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas.
Ia menyebut, dari visi di atas, terdapat penekanan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan fondasi dari kemajuan bangsa.
“SDM berkualitas tidak hanya diukur dari kemampuan intelektual dan keterampilan, tetapi juga kesehatan fisik dan mental yang optimal, yang semuanya dipengaruhi oleh pola makan da status gizi,” kata Niken.
Niken melanjutkan, pemenuhan gizi yang baik manjadi inti dari visi ini karena gizi yang optimal sejak dini memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, berprestasi, dan berkontribusi pada masyarakat.
Kata dia, ibu hamil dan menyusui yang memperoleh akses terhadap makanan bergizi akan melahirkan generasi yang sehat.
Kemudian, balita dan anak sekolah yang menerima makanan bergizi akan tumbuh optimal secara fisik dan mental, yang berdampak pada peningkatan prestasi akademik dan kapasitas berpikir kritis.
Lalu, remaja dan dewasa yang terus mengkonsumsi makanan bergizi akan berkontribusi lebih baik pada dunia kerja dan pembangunan nassional.
Sedangkan, untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045, kata Niken bahwa Indonesia membutuhkan manusia yang unggul dan berdaya saing global serta mampu mendorong inovasi di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, teknologi dan ekonomi.
“Kualitas manusia yang unggul akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, memperkuat ketahanan nasional, serta menjadikan Indonesia sebagai pemain penting di panggung global,” ungkap Niken.
Niken menambahkan bahwa program MBG tentunya memiliki tujuan khusus. Diantaranya mengatasi persoalan gizi, kemiskinan, pendidikan dan ekonomi.
MBG dapat meningkatkan akses makanan bergizi, meningkatkan pengetahuan gizi, dan meningkatkan pola makan sehat.
MBG juga dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi beban penduduk miskin dalam perolehan pangan.
MBG juga mampu meningkatkan prestasi, partisipasi dan kehadiran siswa serta pengurangan anak putus sekolah. Dan MBG juga bisa memanfaatkan bahan pangan lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku UMKM.
Sementara itu, Aspotwil Kogabwilhan III, Brigjen TNI Yudhi Prasetiyo mengatakan, pada dasarnya TNI mendukung seluruh program Pemerintah termasuk MBG dengan keamanan pertahanan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sosialisasi yang dilaksanakan hari ini merupakan suatu langkah pendek yang dilakukan menuju pelaksanaan MBG di Mimika.
Selain itu, untuk wilayah Kabupaten Mimika meski belum dapat dipastikan kapan akan dimulai, namun secepatnya akan diupayakan untuk direalisasikan.
“Ini kita secepatnya, kalau memang sudah ada dari BGN sudah siap, kita ada jangka, ini kita jangka pendek ini sosialisasi, setelah sosialisasi mungkin ada pendekatan lain penyiapan pelatihan dan sebagainya baru main dalam pelaksanaan kegiatan makan bergizi itu sendiri. Kalau memang sudah siap ya kita akan secepatnya,” kata Brigjen TNI Yudhi.(MWW)