Published
8 bulan agoon
ILAGA,KTP.com – Dalam rangka menekan tingginya angka stunting di Ilaga, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak melakukan pemeriksaan serta pemberian makanan tambahan bagi bayi.
Dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, pelaksanaannya menyasar di wilayah Distrik Ilaga dan sekitarnya dengan menggandeng Puskesmas Ilaga serta tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Puncak, di Puskesmas Ilaga, Kamis (27/6/2024).
Seperti diketahui, stunting atau yang berhubungan dengan tingga anak yang cenderung lebih pendek dari anak seusianya itu, kini merajalela di Kabupaten Puncak.
Kondisi ini mendorong pemerintah setempat untuk mengambil tindakan cepat untuk mengatasinya. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan stunting serta memberikan makanan tambahan.
Adapun pemberian bantuan makanan tambahan tersebut berupa susu kental manis, susu Dancow sachet, telur, kacang hijau, beras ketan putih, gula merah, dan santan kara.
Pemberian paket makanan tambahan yang disertai dengan edukasi ini merupakan salah satu program Gerakan nasional dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bapak-Bunda Asuh Stunting guna mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Puncak.
Staf ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) pada Sekretariat Daerah Kabupaten Puncak, Ferry Laheba yang hadir untuk membuka kegiatan tersebut berharap, kegiatan terus berkesinambungan, sehingga dapat menekan angka stunting.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menurungkan angka stanting di Kabupaten Puncak, melalui bantuan pemenuhan gizi dan nutrisi bagi anak dari keluarga berisiko stunting,” ungkap Ferry, dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan.
Kemudian, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Puncak, Frida Kayame mengatakan, dalam pemberian makanan tambahan bagi bayi dibawah dua tahun ini juga disertai dengan edukasi kepada para orang tua terkait gizi dari pada anak, terutama di usia 1000 hari kehidupannya.
Atasi Stunting DP3AKB Kabupaten Puncak Pemeriksaan Kesehatan dan Pemberian Makanan Tambahan buat Bayi
Selain itu juga sekaligus membentuk Program Bapak-Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) di Kabupaten Puncak.
Program tersebut merupakan salah satu program yang diluncurkan oleh BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
“Tak hanya pemberian bantuan makanan tambahan, kami juga melakukan edukasi masif kepada para ibu dari para bayi, agar nantinya mereka dapat memantau tumbuh kembang sang anak di usia 1000 hari pertama kehamilan,” kata Farida.
Farida berharap, para ibu dapat memberikan perhatiannya terhadap tumbuh kembang sang anak, utamanya dalam pemberian asupan gizi.
Sementara itu, dr. Prasetya Kornelius Manurung asal Puskesmas Ilaga yang ikut terlibat dalam kegiatan pemeriksaan stanting menjelaskan, stanting diartikan sebagai kekurangan gizi kronik yang berlangsung sangat lama sehingga anak itu kerdil.
Manurung menyebut, gejala tidak akan kelihatan namun dapat dipantau dengan melihat kondisi fisik bayi saat terpapar stunting.
Manurung juga mengungkapkan, penyumbang stunting terbanyak di Kabupaten Puncak datang dari pasangan pernikahan dini dengan rata-rata usia ibu di bawah 17 tahun.
“Itu yang menyumbang stanting terbesar di Kabupaten Puncak, itu karena rahim seorang ibu belum terbentuk secara sempurna namun sudah dipaksa untuk mengandung membuat anak itu stunting,” jelasnya.
Manurung melanjutkan, kasus stunting di Kabupaten Puncak juga diakibatkan karena faktor pendidikan, dimana pernikahan terlalu cepat, sehingga sang ibu tidak memiliki pemahaman yang baik tentang cara pola asuh bayi.
Akinatnya, saat anak terbentuk sejak 1000 hari kehidupan tidak mendapatkan gizi dengan baik dan akhirnya terkena stanting.
“Kemudian juga keterbatasan faktor ekononi atau biaya, sebab hampir rata-rata ibu-ibu ini putus sekolah atau tamatan SMP dan SMA, yang menikah, sehingga mereka tidak punya pendanaan untuk memenuhi gizi sang anak. Untuk diri sendiri saja harus meminta kepada orang tua, apalagi dia harus membiayai sang anak,” tuturnya.
lanjut dokter Manurung, program penanganan stunting di Kabupaten Puncak dalam tahun ini berjalan dengan baik berkat sinergitas semua pihak yang terlibat.(MWW)
Tim Pesparawi Kabupaten Puncak Kategori Musik Etnik Remaja dan Anak Mantapkan Gerakan, MGN Fokus Konser Tengkatkan Percaya Diri
Kabupaten Puncak Raih Nilai Tertinggi pada Lima Kategori Pada Pesparawi ke 14 Kerom
Hadiri Gerbang Natal, Nenu Tabuni Inginkan Kedamaian di Kabupaten Puncak
Pj Bupati dan Sekda Puncak salurkan hak suara,Hanya Distrik Beoga yang ditunda Pemilukada
Coblos di Ilaga Cagub Papua Tengah Willem Wandik yakin menang Pilkada Papua Tengah
Tiba di Jayapura, Kontingen pesparawi Kabupaten Puncak Langsung Matangkan Persiapan