Published
3 tahun agoon
TIMIKA,KTP.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali muncul di Kabupaten Mimika.
Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Mimika Reynold Rizal Ubra menjelaskan Sejak awal bulan Januari hingga kini telah ditemukan sebanyak 32 kasus DBD yang terkonfirmasi laboratorium.
Lanjut Kadinkes,32 Kasus yang ditemukan itu paling banyak di wilayah Tembagapura karena mobilisasi penduduknya tinggi.
“Terbanyak ditembagapura karena mobilisasu penduduk tinggi”Kata Kepala Dinas Kesehatan Reynold Ubra.
Sedangkan untuk dikota Timika sendiri ada beberapa wilayah yang juga sudah dilaporkan ke puskesmas bahkan RSUD.
“Kalau di Timika, kita sudah temukan di wilayah-wilayah puskesmas, seperti di Puskesmas Timika, puskesmas Pasar Sentral dan juga sudah dilaporkan juga oleh RSUD Mimika dan RS Kasih Herlina,” Jelas Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/7/2022).
Menurut Reynold dalam satu minggu terakhir ini terdapat 3 kasus yang terdeteksi akibat gigitan nyamuk. Sampai Minggu kemarin atau minggu ke 24 dan itu akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
“Kalau kita lihat berdasarkan data-data penelitian 2019, sebenarnya nyamuk aedes aegypti yang berpotensi menimbulkan dengue di Timika itu sangat berpotensi. Ditambah lagi perubahan cuaca curah hujan yang tinggi,”tuturnya.
(Baca Juga: Dinkes Temukan 8 Kasus Gigitan Anjing Rabies di Mimika)
Untuk mengatasi hal itu, Reynold menyebutkan pihaknya akan melakukan penyemprotan di wilayah-wilayah yang terdapat kasus DBD. Sehingga dengan kondisi seperti ini kita harus segera tangani sehingga tidak terulang lagi kejadian serupa di tahun 2019. Meskipun waktu itu hanya 4 sampai 5 kasus tapi ada yang sampai meninggal dunia di Kelurahan Perintis.
“Tidak usah panik, mencegahnya sederhana kok. Yang jelas mengubur barang bekas dan menguras dengan rutin tempat penampungan air. Itu langkah-langka yang harus dilakukan,”
Menuruut Reynold, yang terpenting adalah memahami bagaimana gejala-gejala DBD agar bisa secepatnya dilakukan pengobatan.
“Gejala DBD itu mirip dengan malaria seperti demam, panas. Yang membedakan yaitu munculnya bintik-bintik merah pada tubuh. Sementara kami akan mengumpulkan data-data investigasi kemudian promosi kesehatan,”tuturnya.(DEN)
Cegah DBD, Dinkes Mimika Lakukan Penyemprotan di Sekolah-sekolah
Kadinikes : Cakupan Imunisasi Polio di Mimika Sudah Mencapai 26 Persen
Ditetapkan KLB Polio, Dinkes Mimika Akan Laksanakan Pencanangan Imunisasi Polio
Vaksinasi Booster ke 2 untuk Nakes di Mimika Menunggu Juknis
Stok Obat Malaria di Mimika Terbatas Warga Diimbau Jaga Kondisi Kesehatan
Kasus DBD di Mimika Meningkatkan Warga Diimbau Jaga Kebersihan Lingkungan