Published
6 tahun agoon
TIMIKA, HaIPapua.com – Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali melakukan teror penembakan di jalan tambang PT Freeport Indonesia, di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Jumat (16/2/2018) pagi.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan aksi penembakan terjadi sekitar pukul 09.36 WIT di jalan tambang Mil 61 terhadap mobil LWB PT Kuala Pelabuhan Indonesia (KPI) dengan nomor lambung 01-4493 yang dikemudikan Ismail Maruapey. Akibat penembakan itu, kata Aidi, kaca samping kanan mobil pecah dan serpihannya mengenai lengan kiri dan siku kanan pengemudi kendaraan.
“Saat kejadian, Ismail yang terluka di kedua lengannya masih mampu menguasai kendaraan hingga sampai ke Pos Sekuriti di Mil 60. Sementara dua orang rekannya yang menumpang dalam mobil yakni Topianus dan Erik dalam keadaan selamat,” kata Aidi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/2/2018).
(Baca Juga: Penembakan di Areal Freeport, 3 Orang Luka-Luka)
Aidi menjelaskan insiden penembakan itu bermula ketika Ismail yang berada di Mil 64 hendak menjemput truk yang mengangkut ekskavator dari Mil 59. Rencananya Ismail akan mengawasi kegiatan perawatan jalan di Mil 65. “Naas, saat melintas di Mil 61-60 kendaraannya ditembak dari arah kanan jalan. Ismail mengaku kendaraannya ditembak dari arah kanan jalan sebanyak 4 kali,” kata Aidi.
Paska insiden penyerangan itu, aparat TNI-Polri langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Sementara, Ismail sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) SOS Tembagapura menggunakan kendaraan patroli Route Patrol (RP) 24. “Ismail sudah menjalani pemeriksaan X-Ray dan sudah mendapat perawatan di RS SOS Tembagapura. Kondisi masih stabil dan bisa berkomunikasi,” kata Aidi.
Sejak Oktober 2017 lalu, KKSB terus melakukan aksi penembakan di berbagai daerah di Provinsi Papua dan mengakibatkan 4 orang meninggal dunia.
Pada periode Oktober hingga November, kata Aidi, kelompok ini melakukan teror di areal pertambangan Freeport di Tembagapura yang mengakibatkan 2 personel Polri meninggal dunia. Selain itu kelompok ini juga melakukan penyanderaan terhadap 1.300 warga di Kampung Banti dan Kampung Banti 2.
(Baca Juga: Mobil Dokter RS Banti Dibakar OTK)
Selanjut, kata Aidi, Desember lalu juga terjadi penyerangan terhadap pekerja jalan Trans Papua di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga yang menewaskan seorang pekerja. “Terakhir beberapa hari lalu, kelompok ini juga melakukan penembakan terhadap anggota TNI di Pasar Sinak di Distrik Sinak Kabupaten Puncak,” kata Aidi. (Rex)
Kamp Pendulang di Wilayah Tembagapura Ditertibkan Tim Gabungan
Disambar Petir Seorang Pendulang Emas Tradisional Meninggal di Mile 35 Area PT FI
Lemasa Apresiasi PT. Freeport Indonesia Atas Dukungan Terhadap Operasional Lembaga
Danjen Kopassus Lantik 150 Prajurit Komando, 6 Prajurit Asal Papua
Kemensos Bantah Isu 139 Warga Nduga Meninggal di Pengungsian
Pasukan TNI Duduki Rumah Persembunyian KKSB Pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi