Published
7 tahun agoon
JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgasgakkum) TNI-Polri kembali terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pimpinan Goliat Tabuni, Selasa (2/10/2018) pagi.
Dari kontak tembak itu, 2 anggota KKSB ditemukan tewas dan di lokasi kejadian diamankan barang bukti dua senjata api (senpi) laras panjang jenis FNC.
“Saat ini situasi sudah berhasil dikendalikan, sementara puluhan anggota KKSB pimpinan Goliat Tabuni tercerai berai melarikan diri ke hutan,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Jayapura, Selasa (2/10/2018).
(Baca Juga: Satgasgakkum TNI-Polri Rebut Markas Goliat Tabuni)
Menurut Aidi, pasca menduduki markas KKSB pimpinan Goliat Tabuni di Kampung Tinggineri, Satgas TNI yang dipimpin Lettu Inf Angga memutuskan tetap bertahan di lokasi. Namun, anggota KKSB yang sempat melarikan diri terus berupaya mengganggu anggota Satgas dengan melakukan penembakan secara berpindah-pindah.
“Anggota KKSB terus melancarkan gangguan tembakan ke arah kedudukan pasukan TNI. Kadang-kadang terdengar tembakan 2-3 kali, lalu menghilang dan beberapa jam kemudian terdengar lagi dari jarak yang cukup dekat,” ujar Aidi menjelaskan laporan dari Satgas yang berada di lapangan.
Barang bukti yang ditemukan di markas Goliat Tabuni. (ist)
Upaya gerilya yang dilakukan anggota KKSB, kata Aidi, tidak mempengaruhi anggota Satgas. Meski tenaga terkuras setelah sempat terlibat kontak tembak pada Senin (1/10/2018), namun anggota semakin semangat menerobos gelapnya malam untuk melacak persembunyian KKSB.
“Akhir pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIT, anggota Satgas menemukan persembunyian kelompok tersebut. Satgas TNI kembali terlibat kontak tembak dengan puluhan pengikut Goliat Tabuni. Dalam kontak tembak itu terlihat kekuatan persenjataan mereka cukup memadai sehingga mampu memberi perlawanan sengit,” kata Aidi.
Setelah berlangsung beberapa lama, kembali puluhan anggota KKSB berpencar melarikan diri ke hutan.
“Satgas TNI tidak melakukan pengejaran karena anggota KKSB menguasai medan dan hafal jalan-jalan pelolosan di daerah perbukitan di Tinggineri,” papar Aidi.
Dari 2 anggota KKSB yang ditemukan tewas, diketahui salah seorang adalah pengawal Goliat Tabuni bernama Dekilas Tabuni. Satu orang lainnya belum teridentifikasi karena daerah tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.
“Belum diketahui, apakah Goliat Tabuni ada di antara KKSB yang terlibat kontak tembak dengan Satgas TNI. Saat itu kondisinya masih tertutup kabut sehingga membatasi jarak pandang,” ujar Aidi.
(Baca Juga: Kapolda Papua Minta Para Bupati Gunakan Pendekatan Kultural Rangkul Anggota KKB)
Pasca kontak tembak itu, kata Aidi, Satgas TNI-Polri tetap menduduki markas Goliat Tabuni dan saat sedang melakukan konsolidasi mengantisipasi pergerakan mereka.
“Setelah dua kali dipukul mundur, KKSB pimpinan Goliat Tabuni semakin terdesak. Bukan tidak mungkin mereka nantinya akan melarikan diri ke perkampungan untuk berbaur dengan warga setempat,” ungkap Aidi. (Ong)
Isu Pendeta Germin Nirigi Dihembuskan untuk Menolak Kehadiran TNI-Polri di Nduga
Gubernur Papua: Jang Ko Bilang KKB, Mereka itu Pejuang Kemerdekaan Papua
Pemda Jangan Hanya Diam Melihat Tragedi Kemanusiaan di Nduga
Danrem 172: TNI-Polri Jamin Perayaan Natal di Nduga Tanpa Gangguan KKSB
Tanggapan Kodam Cenderawasih Terkait Tuduhan Operasi Militer di Kabupaten Nduga
7 Jenazah Pekerja PT Istaka Karya Berhasil Diidentifikasi