Published
1 minggu agoon
TIMIKA,KTP.com – Pemerintah Kabupaten Mimika, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah mengirim 20 sampel air dari Mimika untuk dilakukan uji laboratorium di Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika, Jefri Deda mengatakan, sampel air tersebut diambil dari beberapa wilayah di Kabupaten Mimika mulai dari Distrik Mimika Timur, Kuala Kencana hingga Portsite.
Sampel air tersebut akan dianalisis untuk mengetahui kualitas dan kandungan zat-zat di dalamnya. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan air tanah aman untuk dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan lain, serta untuk mendeteksi adanya pencemaran atau perubahan kualitas air.
“Sampel yang kita ambil kita bawa ke laboratorium di Sulawesi Selatan untuk kita menguji kualitasnya. Nanti setelah hasil uji, ada delapan item sampel yang diuji kadar ekoloninya, kadar udaranya di dalam air,” kata Jefri Deda, Senin (28/4/2025).
Jefri mengatakan, setelah dilakukan uji laboratorium, hasilnya akan disosialisasi kepada masyarakat tempat pengambilan sampel air tersebut.
“Akan kami sosialisasi bahwa layak atau tidak air itu dikonsumsi oleh manusia atau masyarakat. Itu akan dilakukan setelah hasil sampel dikirim dari Ujung Pandang. Biasanya satu bulan,” ungkap Jefri.
Jefri menyebut, sampel air itu telah dikirim pada jumat (25/4/2025) ke Sulawesi Selatan mengingat sampel air yang tak bisa disimpan untuk waktu yang lama dan harus segera dilakukan uji laboratorium.
Jefri berharap, nantinya hasil uji laboratorium yang dikirim mendapat hasil yang berkualitas sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi air dengan kualitas yang baik.
Sementara itu, DLH juga berencana akan memasang sebuah alat pada pipa air Perusahan Daerah Air Minum (PDAM).
Alat tersebut bernama Onlimo yang dilengkapi dengan sistem pemantauan kualitas air secara online dan real-time.
Sistem ini menggunakan sensor dan perangkat pengukuran yang terhubung secara online untuk mengumpulkan data tentang parameter kualitas air.
Data ini kemudian dikirimkan secara otomatis ke pusat pengolahan data melalui jaringan internet.
“Nanti yang kedua kali kita ambil di pipa-pipa PDAM itu. Kita rencana mau pasang ada satu alat untuk mendeteksi kadar air itu,” kata Jefri.
“Jadi alat langsung ke satelit, nanti dari satelit akan dikirim ke Jakarta baru Jakarta yang kirim itu air kayak untuk diminum atau tidak tapi nanti setiap hari dia akan kasih informasi,” pungkasnya.(MWW)