Published
3 minggu agoon
TIMIKA,KTP.com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mimika melaksanakan kegiatan Wisuda dan Pengukuhan Pendidikan Kader Ulama (PKU), bertempat di Hotel Cartenz Timika, Rabu (12/2/2025).
Dalam kegiatan ini, terdapat sebanyak 23 Kiai muda yang telah menyelesaikan program Pendidikan Kader Ulama (PKU) diwisudakan.
Acara Wisuda dan Pengukuhan ini juga turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilitin serta Ketua MUI Papua KH. Saiful Islam Al-Payage.
Ketua Panitia, Muhammad Arifin Adi menjelaskan, program PKU yang diselenggarakan oleh MUI ini bertujuan untuk mencetak calon ulama yang kompeten dalam bidang keagamaan.
Arifin mengatakan, program PKU MUI Mimika sendiri telah dimulai sejak September 2024 yang diikuti 26 peserta. Namun seiring waktu berjalan jumlahnya mengalami pengurangan menjadi 23 orang.
“Ini sebagai langkah akhir ya dari studi yang pernah ditempuh oleh mahasantri sebelumnya ya,” kata Arifin.
Arifin mengatakan bahwa setelah angkatan pertama ini, pihaknya akan segera kembali merekrut angkatan kedua. Selain untuk kuota untuk mahasantri, pihaknya juga akan menambah kuota untuk mahasantriwati di angkatan kedua nanti.
“Sedangkan yang sudah wisuda ini kita akan followup untuk rutin menjalankan kajian-kajian dan pemberdayaan yang dalam waktu dekat ini terutama di bulan suci Ramadhan,” ungkap Arifin.
Selanjutnya, Pj Bupati Mimika, Yonathan Deme Tandilingtin mengatakan, PKU ini bertujuan menyiapkan para ulama yang bisa mendampingi masyarakat agar memiliki ilmu.
“Lulusan harus jadi kader yang baik dan berperan ke masyarakat. Khususnya lebih memberikan dampak kepada daerah, pemerintah, dan masyarakat. Sehingga pembangunan di daerah ini bisa terwujud dan rukun,” katanya.
Sementara Ketua MUI Mimika, Ustad Muhammad Amin, menyebutkan bahwa PKU intruksinya jelas dari pusat sampai daerah yang bertujuan untuk mencetak ulama moderat, adil, dan berimbang.
Oleh karena itu, selama 3 bulan dituntun dengan ilmu keagamaan dan umum, para wisudawan ini diharapkan mampu membawa modernisasi dalam beragama.
Kata Amin, program PKU sendiri tidak hanya melahirkan ulama yang kompeten tetapi juga berpengetahuan, memiliki lisensi, serta memiliki kemampuan dalam memahami ilmu informasi dan teknologi.
“Selama 3 bulan kami hadirkan pemateri dari internasional untuk memberikan materi melalui zoom. Tujuannya agar para ulama muda lebih mengetahui kondisi global saat ini. Sehingga memiliki pemikiran yang moderat. Dengan kemampuan tersebut agar para ulama mengetahui kondisi yang ada. Sehingga dalam pendekatan ke masyarakat bisa lebih baik,” pungkasnya.(MWW).