Tanah Papua
Bupati : Pemkab Mimika Akan Buka Kuota CPNS OAP, Khususnya Anak-anak Asli Amungme dan Kamoro

TIMIKA,KTP.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika memberi peluang bagi anak-anak Orang Asli Papua (OAP) khususnya dua suku besar yakni Amungme dan Kamoro dengan membuka kuota penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk di akhir tahun 2025 ini.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Mimika, Johannes Rettob.
Kata Johannes, Pemerintah Kabupaten Mimika dengan berbagai cara berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perhatian penuh secara khusus kepada anak-anak Amungme Kamoro yang berniat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika.
Katanya, Pemkab Mimika telah bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) untuk mendapat kuota khusus bagi anak-anak Amungme Kamoro serta Papua lainnya.
Hal ini didasari keluhan anak-anak Amungme dan Kamoro yang mana pada saat tes CPNS sebelumnya banyak dari mereka yang tidak lulus lantaran tidak memahami metode seleksi berbasis komputer atau yang disebut Computer Assisted Test (CAT).
Pemkab Mimika pun bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia (BKN RI) untuk memfasilitasi anak-anak OAP Amungme Kamoro dalam mengikuti simulasi pelaksanaan seleksi berbasis CAT.
“Pemerintah kabupaten akan melakukan simulasi ini kepada mereka semua. Kami sudah membuka pengumuman untuk itu dan kami akan melaksanakannya. Kita berharap di akhir bulan Oktober ini untuk pelaksanaan simulasi tersebut,” kata Johannes.
Adapun kuota yang dibuka untuk penerimaan CPNS khusus bagi Amungme dan Kamoro ini sebanyak 217 orang atau sebanyak 80 persen. Sedangkan 20 persen lainnya untuk anak-anak yang lahir besar di Timika.
Johannes pun berpesan agar para peserta dapat mengikuti simulasi tersebut dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.
“Ikutlah simulasi tersebut supaya jangan sampai ada persoalan-persoalan di kemudian hari yang mengatakan bahwa kami anak-anak Kamoro Amungme ini tidak diperhatikan,” kata Johannes.
Johannes menegaskan, di era kepemimpinannya dia bersama Emanuel Kemong selaku Wakil Bupati, Pemerintah Kabupaten Mimika akan lebih fokus memprioritaskan anak-anak Amungme dan Kamoro.
“Untuk itu kesempatan ini tidak sembarang. Kesempatan ini tidak diberikan kepada semua orang di Indonesia, hanya kita yang mendapat fasilitas ini dan kita juga yang mendapat pembimbingan ini, kesempatan untuk mendapatkan bimbingan yang semuanya dibiayai oleh pemerintah secara gratis,” ungkap Johannes.
Untuk memperkuat niat baik ini, Pemkab Mimika juga telah menyusun Peraturan Bupati (Perbup) khusus terkait dengan penerimaan pegawai negeri untuk Amungme dan Kamoro.
Johannes pun berpesan agar apabila anak-anak Amungme dan Kamoro setelah lulus tes pegawai negeri maka harus menjadi pegawai negeri yang baik, berintegritas, berdedikasi serta berinovasi dalam membangun daerahnya sendiri.
“Jangan kita sudah menjadi pegawai kita lupakan tugas dan tanggungjawab kita. Ini penting. Tugas kita bagaimana kita membangun negeri kita dan bagaimana kita menjadi tuan di atas tanah sendiri,” tegas Johannes.
“Kita juga berharap agar betul-betul kita berbakti untuk nusa dan bangsa, secara khusus untuk pembangunan Kabupaten Mimika, agar kita membuat Kabupaten Mimika ini cerdas, masyarakat Mimika sehat dan masyarakat Mimika ini aman damai dan masyarakat Mimika harus sejahtera,” tambahnya.
Johannes pun berharap, kesempatan ini dapat dimaksimalkan oleh anak-anak Amungme dan Kamoro sehingga dapat menjadi tuan di atas tanah sendiri serta membawa perubahan bagi pembangunan daerah.
“Kalau kita mau menjadi pegawai negeri kita harus siap menjadi pelayan masyarakat,” terangnya.
Kemudian, mengenai Perbup khusus yang mengatur kebijakan tersebut, kata Johannes di dalamnya ditekankan kuota bagi anak-anak OAP sebanyak 80 persen dan 20 persen bagi anak-anak yang lahir besar di Timika.
Johannes menjelaskan, ini dimaksimalkan sebab secara nasional Pemerintah Pusat tidak dapat memberikan kuota penuh karena harus berpedoman pada undang-undang di atasnya.
“Jadi kita buat Perbup berdasarkan undang-undang di atasnya. Perbup ini sebentar lagi kita akan sosialisasikan dan sesudah itu kita segera membuka ujian ini,” ungkapnya.
“Jadi ujian ini langkah kita ini yang pertama adalah kuota yang kita sudah dapatkan melalui Kemenpan-RB, kemudian simulasi yang akan kita lakukan dengan BKN RI kemudian kita buat Perbup tentang Kuota dan peluang khusus ini dan kita berikan bimbingan kepada anak-anak ini,” pungkas Johannes.(MWW)