Tanah Papua
Di Usia Ke-29 Tahun, Mampukah Pemkab Mimika Kukuhkan Fondasi Smart City?

TIMIKA,KTP.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika kembali memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke 29 tahun di tahun 2025.
Usia yang menurut sejumlah orang sudah cukup dewasa bagi suatu daerah yang penuh dengan dinamika-dinamika sosial.
Dalam peringatan HUT ke-29 tahun ini dengan mengusung tema “Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi Sebagai Fondasi Utama Menuju Mimika Smart City”.
Program ini merupakan ambisi Pemerintah Kabupaten Mimika dalam mengoptimalkan semua sistem yang dikelola dengan prinsip keterbukaan, efisiensi, integritas dan penuh inovasi.
“Kita ingin agar seluruh pelayanan publik di Kabupaten Mimika menjadi mudah, cepat, transparan dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, baik yang tinggal di pusat kota, ke pesisir, maupun wilayah pedalaman, dan pelayanan-pelayanan di Mimika kita harapkan semua gratis,“ ungkap Johannes.
Untuk menunaikan ambisi ini, Pemkab Mimika akan terus mengembangkan berbagai inisiatif strategis, antara lain digitalisasi pelayanan administrasi publik lewat sistem informasi online.
Seperti, perizinan terpadu, administrasi kependudukan dan pelayanan kesehatan serta penerapan E-Government dan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) di semua OPD.
Selain itu, pengembangan Mimika Command Center (MCC) dan Mimika Center sebagai pusat kendali informasi data akan dimaksimalkan untuk cepat respon dan melayani masyarakat dengan baik.
Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan gempuran kemajuan teknologi. Dengan adanya hal itu, masyarakat bisa melayangkan laporan kapan saja di setiap hari kerja kepada pemerintah.
“Dan pemerintah melalui OPD-OPD langsung harus menindaklanjuti. Apabila masih tanda merah dalam lima hari berarti OPD-nya tidak tindak lanjuti. Dan Bupati dan Wakil tinggal lihat di HP,“ katanya.
Kemudian, tentang reformasi birokrasi. Johannes bilang, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) didorong agar menjadi lebih profesional, adaptif, bersih, dan melayani.
“Saat ini bukan sekedar program, tetapi kita berusaha untuk memberikan komitmen nyata untuk menghadirkan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Bupati melanjutkan, transformasi menuju Smart City ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, namun membutuhkan kolaborasi semua pihak.
Untuk itu, Johannes mengajak semua elemen yang ada di Kabupaten Mimika agar menjadikan momentum ini sebagaim tolak untuk memperkuat semangat gotong royong dalam membangun daerah.
Selain itu, juga sebagai momentum untuk menjaga kedamaian, menjaga persatuan dan toleransi serta bersama-sama menjadi agen perubahan menuju Mimika yang lebih baik.(MWW)