Connect with us

Tanah Papua

Sikapi Lonjakan COVID-19, PT Freeport Indonesia Tingkatkan Pelacakan Kontak

Published

on

TIMIKA,KTP.com – Manajemen PT Freeport Indonesia bersama Satgas Penanganan COVID-19 di lingkungan perusahaan pertambangan itu kini terus meningkatkan pelacakan kontak dan pemeriksaan baik antigen maupun PCR bagi karyawannya menyikapi lonjakan kasus COVID-19 dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Manager External Affairs Corporate Communications PTFI Kerry Yarangga saat ditemui di Timika Jumat (18/2/2022) mengatakan data per 16 Februari 2022, jumlah karyawan yang terpapar COVID-19 di area kerja PT Freeport Indonesia tercatat sebanyak 1.269 orang yaitu sebanyak 890 orang berada di kawasan dataran tinggi dan 379 orang berada di kawasan dataran rendah Mimika.

“Peningkatan kasus ini terjadi seiring dengan masifnya upaya surveilens yang kami lakukan, dimana setiap ada temuan kasus baru selalu dilakukan pelacakan atau tracing, begitupun setiap karyawan yang datang ke area perusahaan wajib menjalani pemeriksaan di Base Camp di Timika sesuai prosedur yang selama ini diterapkan,” kata Kerry.

Kerry mengatakan, meskipun jumlah karyawan PTFI maupun karyawan perusahaan subkontraktor yang terpapar COVID-19 cukup banyak, namun sebagian besar karyawan yang terpapar itu hanya bergejala ringan.

Pihak perusahaan juga terus menggencarkan program vaksinasi di kalangan karyawan dan keluarga mereka, dimana saat ini tercatat lebih dari 90 persen karyawan dan keluarga yang bermukim di area perusahaan telah divaksin.

Bahkan kini PTFI sedang melakukan vaksinasi penguat (booster) bagi karyawannya. Dari 9.000 orang terget sasaran vaksinasi penguat itu, sekitar 2.500 orang diantaranya sudah menerima suntikan vaksin penguat.

Adapun angka kesembuhan pasien COVID-19 di area PTFI juga terus meningkat, dimana saat ini tercatat sudah 115 orang dinyatakan sembuh dari serangan virus corona.

(Baca Juga: 21.102 Karyawan Freeport Telah Menerima Vaksinasi Tahap Pertama dan Kedua)

“Tren kasus akhir-akhir ini memang agak meningkat, diharapkan dalam beberapa waktu ke depan semakin menurun. Kami sangat yakin sampai bulan Maret nanti akan lebih banyak lagi pasien yang sembuh karena rata-rata mereka hanya mengalami gejala ringan,” kata Kerry.

Saat ini. pasien yang menjalani perawatan di RS Tembagapura maupun Klinik Kuala Kencana akibat terpapar COVID-19 hanya delapan orang. Selebihnya sebagian besar menjalani program isolasi mandiri dan sebagian lagi menjalani isolasi terpusat di Tembagapura.

Kerry menambahkan peningkatan jumlah kasus COVID-19 di area PTFI itu tidak sampai mengganggu proses produksi bahan tambang (biji tembaga dan emas).

“Syukurnya produksi kita tetap berjalan baik dan normal sampai dengan saat ini,” tuturnya.

Peningkatan jumlah kasus COVID-19 di area PTFI itu juga tidak mempengaruhi kebijakan pengaturan layanan bus Shift Day Off (SDO) untuk para karyawan yang hendak melaksanakan libur kerja di Timika dari Tembagapura setiap dua pekan sekali.

“Untuk layanan bus SDO tidak ada yang berubah, semua berlaku seperti biasanya. Tiap dua pekan sekali karyawan mendapatkan waktu untuk libur kerja ke keluarganya di Timika,” jelas Kerry.(MSC)

Komentar
Continue Reading
Advertisement
   
   
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *