Tanah Papua
Kodam Cenderawasih dan Polda Papua Bantah Isu Operasi Militer di Nduga
 
																								
												
												
											JAYAPURA, Kabartanahpapua.com – Komando Daerah Militer (Kodam) XVII Cenderawasih membantah informasi yang beredar bahwa terjadi operasi militer gabungan TNI-Polri menggunakan helikopter TNI di Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga pada 11 Juni kemarin.
Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi menegaskan bahwa pihaknya saat ini tidak melakukan pengerahan pasukan untuk mengejar anggota kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga, terlebih menggunakan alutsista milik TNI.
“Belum ada pergerakan pasukan TNI di Kabupaten Nduga, baik dari darat ataupun udara. Saat ini alutsista TNI khususnya helikopter belum pernah digunakan untuk melakukan penyerbuan di Papua dan hanya digunakan untuk distribusi logistik ataupun membantu masyarakat yang kesulitan transportasi,” kata Aidi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/7/2018).
(Baca Juga: Kodam Cenderawasih Kecam Tindakan Brutal KKSB di Kabupaten Nduga)
Menurut Aidi, status politik Papua saat ini sama dengan daerah lain di Indonesia yakni tertib sipil sehingga tidak mungkin ada operasi militer melibatkan TNI. Terkait gangguan keamanan di Kabupaten Nduga, kata Aidi, Kodam Cenderawasih mengedepankan tindakan penegakan hukum dari kepolisian.
“Status Papua adalah tertib sipil sehingga penegakan hukum untuk mengatasi gangguan keamanan lebih mengedepankan kepolisian,” ujar Aidi.
Aidi tidak menepis kemungkinan aparat kepolisian melakukan pengejaran terhadap anggota KKSB yang sebelumnya melakukan teror penembakan dan pembantaian warga sipil di Bandar Udara Kenyam beberapa pekan lalu.
Pasalnya, kata dia, aksi yang dilakukan oleh KKSB gabungan dari sejumlah kabupaten yang sebelumnya melakukan aksi penyerangan dan penyanderaan di wilayah Tembagapura, Kabupaten Mimika secara jelas melanggar hukum karena kepemilikan senjata api ilegal.
“Demi tegaknya hukum dan kedaulatan negara, tentu aparat keamanan akan tetap melakukan pengejaran dalam rangka penegakan hukum terhadap KKSB. Sekelompok orang yang memiliki senjata secara ilegal tentu tidak dibenarkan dalam aturan hukum terlebih mereka telah secara nyata menyerang aparat dan warga sipil,” kata Aidi.
Ia mengatakan tindakan aparat keamanan untuk mengejar anggota KKSB justru bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dari ancaman KKSB. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu takut kepada aparat TNI-Polri karena mereka tidak akan mungkin menyerang rakyat.
“Rakyat tidak perlu takut kepada aparat keamanan TNI-Polri dan jangan lari masuk ke hutan. Tetaplah berdiam di pemukiman atau di kota, terutama yang ada aparat keamanan karena tugas TNI-Polri menjamin keamanan rakyat,” ucap Aidi.
Kodam Cenderawasih, kata Aidi, berkomitmen melakukan pendekatan teritorial dan persuasif mengajak saudara-saudara yang berbeda pandangan untuk bersedia kembali ke pangkuan NKRI. Iapun berharap agar anggota KKSB secara sukarela menyerahkan senjata api mereka kepada pihak berwajib karena kepemilikan senjata ilegal ini dilarang.
“Mari kita semua bersama-sama membangun bangsa dan negara ke arah yang lebih maju. Kita bersama menyiapkan generasi kita untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Jangan sampai anak-anak kita justru kehilangan masa depannya akibat konflik,” kata Aidi.
Memperkeruh Suasana di Kabupaten Nduga
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal yang menilai penyebaran informasi mengenai operasi militer TNI-Polri di Kabupaten Nduga untuk memperkeruh suasana di Papua.
Kamal mengakui sempat terjadi kontak tembak dengan anggota KKSB yang diduga bersembunyi di Kampung Alguru, tidak jauh dari ibukota Kabupaten Nduga, Kenyam.
“Memang sempat terjadi kontak tembak dengan KKSB di Kampung Alguru, setelah kelompok itu menembaki helikopter polair yang melakukan distribusi logistik dan bama di Kabupaten Nduga. Tapi tidak ada penyerangan bom menggunakan helikopter,” kata Kamal di Jayapura, Kamis (12/7/2018).
(Baca Juga: Amnesty International Indonesia Hanya Ingin Memojokkan TNI-Polri di Papua)
Menurutnya kehadiran aparat keamanan di Kabupaten Nduga dalam rangka memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat pasca aksi penyerangan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di Bandar Udara Kenyam.
Ia juga menjamin bahwa aparat keamanan akan bertindak profesional dalam upaya menangkap anggota KKSB, karena tidak mungkin aparat akan menyelesaikan masalah dengan menimbulkan masalah baru apalagi menembak membabi buta.
“Aparat keamanan akan terus berupaya menangkap anggota KKSB yang telah melakukan teror dan penyerangan di Nduga. Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar yang dihembuskan oleh sekelompok orang yang ingin memperkeruh suasana,” kata Kamal. (Ong)

 
																	
																															

 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									 
																	 
									