Connect with us

Nasional

Menkes Ungkap 4 Faktor Penghambat Pelayanan Kesehatan di Papua

Published

on

JAKARTA, HaIPapua.com – Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menegaskan bahwa solusi masalah kesehatan di Provinsi Papua tidak sebatas mendirikan rumah sakit atau pusat layanan kesehatan karena terkait masalah akses dan budaya. Solusi utama masalah kesehatan di Papua, kata Menkes, adalah bagaimana masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan.

“Kita harus preventif promotive. Pembangunan kesehatan merupakan dasar yang perlu mendapatkan perhatian,” ujar Menkes Nila F Moeloek dalam Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (29/1/2018).

(Baca Juga: Menkes: Ini Masalah Nyawa Manusia, Tidak Ada Batas Waktu untuk Penanggulangan KLB Asmat)

Menurut Menkes, negara telah berupaya maksimal memberikan jaminan kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan BPJS. Namun, layanan ini belum memberi manfaat kepada masyarakat karena berbagai hambatan.

Ada 4 faktor penghambat pelaksanaan kebijakan kesehatan pemerintah di Papua. Pertama, kata Menkes, ketiadaan layanan kesehatan yang memadai khususnya di daerah terpencil. “Disini pentingnya kebijakan pemerintah agar dokter muda bersedia dikirim ke daerah, khususnya daerah terpencil,” kata Menkes yang Jumat (26/1) lalu sempat meninjau langsung penanganan kejadian luar biasa (KLB) Asmat di Agats.

Faktor penghambat kedua, rendahnya tingkat pendidikan yang menjadi problematika di Papua. Faktor ini berkaitan langsung dengan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Faktor ketiga adalah pola hidup masyarakat yang masih bergantung kepada alam, sehingga mereka cenderung hidup berpindah-pindah (nomaden).  Karena kebiasaan ini, masyarakat menjadi rentan terhadap berbagai penyakit.

“Disini pemerintah perlu memikirkan agar masyarakat meninggalkan kebiasaan mereka hidup berpindah-pindah dan memikirkan tentang ketahanan pangan, terpenuhinya kebutuhan hidup mereka,” kata Menkes.

(Baca Juga: Menkes: Daerah Terdekat Harusnya Cepat Tanggap, Jangan Semua Berharap dari Pusat)

Faktor penghambat terakhir, karena buruknya infrastruktur di Papua. Ia mencontohkan kebutuhan air bersih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats yang bergantung dari air hujan dan berada di atas rawa.

“Tidak mungkin Kementerian Kesehatan mengatasi sendiri dan perlu sinergi antarkementerian. Perlu juga memikirkan tentang ketahanan pangan, perlu pula infrastruktur seperti penyediaan air bersih. Selain itu tersedia sarana transportasi dan komunikasi yang memadai,” kata Menkes. (FMB9)

Komentar