Connect with us

Nasional

BMKG: Kecil Kemungkinan Asap dari Australia Menyebar ke Wilayah Indonesia

Published

on

JAKARTA, Kabartanahpapua.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai kecil kemungkinan asap dari kebakaran hutan di Australia akan menyebar ke wilayah Indonesia.

Kebakaran hutan di bagian selatan dan tenggara Australia masih terus meluas hingga hari ini. Lembaga antariksa Amerika Serikat, NASA menyebut asap dari kebakaran hutan di Australia telah menyebar hingga benua Amerika dan berpotensi mempengaruhi atmosfer global.

Hal ini memunculkan kekhawatiran di sebagian masyarakat Indonesia mengingat wilayah Indonesia berbatasan langsung dengan Australia di bagian selatan.

“Dari pengamatan BMKG, kecil kemungkinan asap dari kebakaran hutan di Australia menyebar ke wilayah Indonesia,” ujar Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (15/1/2020).

Polar Jet Stream

Herizal mengatakan hasil analisis kondisi dinamika atmosfer hingga pertengahan Januari 2020 menunjukkan penyebaran asap dominan terjadi di belahan bumi selatan.

Asap dari Australia menyebar ke arah timur yang dipengaruhi oleh polar jet stream, yaitu aliran angin kencang dengan kecepatan lebih dari 100 kilometer per jam pada sekitar 60 derajat Lintang Selatan (LS) yang bergerak konsisten ke arah timur.

Polar jet stream ini yang membawa asap dari Australia menyeberangi Samudra Pasifik bagian selatan pada ketinggian atmosfer sekitar 16 kilometer sehingga mencapai beberapa negara di Benua Amerika bagian selatan, seperti Argentina, Chili, dan Uruguay,” paparnya.

Sementara itu, dinamika atmosfer di wilayah Indonesia didominasi angin baratan atau monsun Asia. Angin monsun barat ini bertiup dari benua Asia yang lebih dingin menuju benua Australia yang sedang mengalami musim panas.

Pada saat angin monsun barat ini, wilayah Indonesia mengalami musim hujan karena adanya massa uap air yang dibawa angin saat melalui Samudra Pasifik dan Laut Cina Selatan.

“Hingga akhir Januari 2020, polar jet stream ini masih cukup kuat sehingga penyebaran asap masih dominan ke arah timur. Terlebih lagi pada saat yang sama dinamika atmosfer di Indonesia didominasi angin munson Asia,” katanya.

Kebakaran hutan yang terjadi di Australia saat ini, termasuk salah satu kejadian terburuk dalam sejarah kebakaran hutan. Namun, kata dia, kejadian ini tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan perubahan iklim.

“Tapi kenaikan suhu global telah meningkatkan risiko kebakaran hutan sehingga akan sering terjadi,” pungkas Herizal. (Fox)

Komentar
Continue Reading
Advertisement