Connect with us

Tanah Papua

Pemerintah Bangun Rusus untuk Mantan Anggota OPM

Published

on

SORONG, Kabartanahpapua.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan 50 unit rumah khusus (Rusus) yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Rusus yang dibangun Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan ini merupakan rumah tipe 36. Rusus ini selesai dibangun pada 2016 lalu dengan biaya sebesar Rp9,6 miliar.

“Rusus ini, dilengkapi meubelair dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air. Dengan kondisi ini, diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

(Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 355 Unit Rusus untuk Warga Kurang Mampu di Papua Barat)

Menurut Menteri Basuki, Rusus yang dibangun di Papua juga diperuntukkan bagi pemuka agama atau adat, serta untuk masyarakat yang terimbas konflik.

“Selain itu juga diperuntukkan untuk petugas tenaga pendidikan dan kesehatan di wilayah perbatasan dan untuk mantan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM),” ujar Menteri Basuki.

Menteri Basuki menegaskan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan taraf hidup MBR untuk memiliki rumah layak huni. Penyediaan rumah MBR diantaranya dilakukan melalui pembangunan Rusus, Rusun, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan bersubsidi.

“Dengan program tersebut akan mendukung pencapaian target program satu juta rumah untuk mengurangi kekurangan pasokan (backlog) perumahan di Indonesia yang masih sebesar 11,4 juta unit pada tahun 2015,” kata Menteri Basuki.

Dirjen Penyediaan Perumahan Kemeterian PUPR Tinjau Rusus dan Rusun Mahasiswa

Saat meninjau Rusus di Raja Ampat ini, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH mengatakan bahwa pembangunan Rusus ini tidak hanya di Papua, tapi hampir di seluruh Indonesia.

Dalam kunjungan itu, Khalawi sempat berbincang dengan Sherly, salah seorang penerima Rusus di Kampung Warsambin ini. Menurut Shely, para penerima Rusus umumnya adalah buruh pencetak batu bata dan pekerja kayu.

“Saya sangat bersyukur mendapatkan rumah ini. Sebelumnya saya bersama suami dan 3 anak saya, tinggal menumpang di rumah kakak. Penghasilan kami sebagai buruh pembuat batu bata hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Sherly.

(Baca Juga: Menteri PUPR: Pembangunan PLBN Sota di Merauke Mulai Juni 2018)

Selain itu, Dirjen Penyediaan Perumahan juga meninjau Rusun Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong yang berada di Kelurahan Mariat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat yang rampung pada 2017 lalu.

Rusun 3 lantai dengan 37 kamar tipe 24 ini, dibangun dengan biaya sebesar Rp16 miliar. Saat ini Rusun mahasiswa tersebut sudah dihuni oleh 150 mahasiswa.

“Diharapkan dengan adanya Rusun ini, para mahasiswa dapat tinggal nyaman karena dikelola dengan baik dan biaya sewa yang lebih murah dibandingkan sewa kamar kos di sekitar. Saya berpesan kepada mahasiswa yang tinggal di Rusun ini agar bisa menjaga suasana tertib sehingga bisa belajar dengan baik dan nyaman,” kata Khalawi. (Ong)

Komentar