Connect with us

Nasional

Kemensos Kirim Bantuan Makanan ke Asmat

Published

on

JAKARTA, HaIPapua.com – Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan bantuan makanan siap saji untuk membantu warga mengatasi kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa mengatakan pihaknya sudah mengirim 16.000 makanan kaleng senilai Rp725 juta yang telah dikirim ke Timika Papua, Minggu (14/1) dan telah didistribusikan secara bertahap sejak Senin (15/01) kepada masyarakat yang terdampak di Kabupaten Asmat.

“Paket lauk pauk A,B,C,D telah dikirimkan bersama tim Kemensos ke Asmat. Jumlah tersebut bisa ditambah sewaktu-waktu sesuai kondisi di lapangan,” ujar Khofifah di Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa (16/1).

(Baca Juga: Presiden Imbau Pemda Berperan Aktif Periksa dan Awasi Kesehatan Masyarakat)

Selain bantuan makanan siap saji, kata Khofifah, Kemensos bersama Dinas Sosial setempat juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa 3 ton beras, 200 lembar selimut, 200 matras, 2 tenda keluarga, dan 50 food ware. “Sebagai langkah awal, bantuan pangan diupayakan dari wilayah yang berbatasan dengan Asmat. Tim juga membawa makanan berupa umbi-umbian,” katanya.

Seperti diketahui, hingga siaran pers ini diturunkan sebanyak 59 orang anak meninggal akibat KLB campak dan gizi buruk, dalam empat bulan terakhir yang terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat. Sejak September 2017 hingga kini, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.

Khofifah menerangkan, Distrik Agats yang merupakan Ibukota Kabupaten Asmat telah tersentuh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga Beras Sejahtera (Rastra) sejak tahun 2016. Bantuan disalurkan melalui PT POS Indonesia, sedangkan tahun 2017 penyaluran dilakukan melalui Bank Rakyat Indonesia.

Di distrik tersebut, lanjut Khofifah, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 175 KPM. Sementara KPM hasil Validasi 2018 sebanyak 196 KPM sehingga total sementara 371 KPM. “Februari 2018 ini bansos PKH cair di semua wilayah Indonesia tidak terkecuali Distrik Agats, Asmat, Papua,” tandas Khofifah.

(Baca Juga: Bantu Penanggulangan Wabah Campak, Mabes TNI Kirim Satgas Kesehatan ke Asmat)

Tidak hanya itu, tambah Khofifah, dalam rangka pemberdayaan masyarakat Kemensos pun menggelontokan dana bantuan Program Komunitas Adat Terpencil senilai Rp3,1 miliar. Jenis bantuan yang diberikan antara lain berupa pemukiman sosial, jaminan hidup, bantuan bibit, peralatan kerja, dan peralatan rumah tangga.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam penanganan kasus KLB Campak dan Gizi Buruk Ini. Kami mengakui kendala utama penanganan wabah adalah kondisi medan yang berat. akses transportasi yang harus menggunakan perahu motor dan jarak tempuh menjadikan penanganan terkesan lambat,” kata Khofifah. (Ong)

Komentar