Connect with us

Tanah Papua

Tim Kesehatan Terpadu Vaksinasi 17.238 Anak di Asmat

Published

on

TIMIKA, HaIPapua.com – Komandan Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) TNI Brigjen TNI Asep Setia Gunawan mengatakan Tim Kesehatan Terpadu yang terdiri dari Satgaskes TNI, Dinkes Asmat, Kemenkes, Polri dan relawan telah melakukan pemeriksaan dan vaksinasi terhadap 17.238 anak di 213 kampung di Kabupaten Asmat hingga Jumat (2/2/2018) malam.

Dari jumlah tersebut, kata Asep, ditemukan 651 kasus campak, 223 kasus gizi buruk, 11 kasus komplikasi campak dan gizi buruk, serta 25 kasus suspek campak. “Jumlah ini berdasarkan hasil pendataan dan rekonsiliasi data tim Satgas Terpadu sejak 16 Januari hingga 2 Februari,” kata Asep dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/2/2018).

(Baca Juga: Panglima TNI: KLB Campak Selesai, Selanjutnya Operasi Pemantauan)

Namun, kata Asep, jumlah ini masih akan bertambah karena masih ada 11 kampung di Distrik Suru-Suru yang belum bisa melapor karena terkendala sarana komunikasi. Ke-11 kampung yang belum melapor yakni Kampung Laluk, Hulam, Walase, Kebikduk, Besika, Salbik, Sagapu, Yensuku, Linduk, Jifak, dan Kampung Katalina.

“Kami meyakini tim kesehatan yang dikirim ke sana sudah sampai di kampung namun mereka belum bisa mengirim informasi karena daerah itu termasuk daerah blank spot,” kata Asep.

Asep menjelaskan, data yang terkumpul bersumber dari pelayanan medis yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Asmat pada September 2017 hingga 15 Januari 2018, pelayanan kesehatan di Puskesmas pada 23 Januari hingga 2 Februari dan capaian pelayanan kesehatan tim terpadu kejadian luar biasa (KLB) sejak 16 Januari hingga 2 Februari 2018.

Pelayanan kesehatan oleh Dinkes Asmat sejak September 2017 hingga 15 Januari 2018, kata Asep, menjadi data awal KLB ini yaitu pelayanan medis terhadap 5.255 jiwa di 48 kampung.

“Dari pelayanan di 48 kampung ini ditemukan 529 kasus campak, 9 kasus gizi buruk, dan 4 kasus komplikasi campak dan gizi buruk. Juga diperoleh informasi ada 67 anak meninggal dunia, masing-masing 64 akibat campak dan 3 akibat gizi buruk,” kata Asep.

Sementara pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tim kesehatan di 13 puskesmas dan 3 puskesmas pembantu telah melakukan pemeriksaan dan vaksinasi kepada 1.743 anak. “Kegiatan ini bersamaan dengan turunnya tim terpadu penanggulangan KLB, dan karena pertimbangan tidak terindikasi terdampak parah sehingga pelayanan kesehatan diserahkan kepada petugas puskesmas,” kata Asep.

(Baca Juga: 28 Kampung di Asmat Belum Mendapat Pelayanan Medis Tim Tanggap Darurat)

Pelayanan terbanyak dilakukan oleh tim terpadu yang melibatkan Satgas Kesehatan TNI, Dinkes dan Kemenkes serta Polri. Tim terpadu ini melakukan pemeriksaan dan pemberian vaksinasi terhadap 10.240 anak di 165 kampung. Dalam pemeriksaan itu, ditemukan 122 kasus campak, 214 kasus gizi buruk, 7 kasus komplikasi campak dan gizi buruk, serta 25 kasus suspek campak.

“Pada periode ini ada 5 anak yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats setelah sebelumnya dievakuasi dari kampung. Dari 5 anak yang meninggal itu, 2 orang karena campak dan 3 orang karena gizi buruk,” kata Asep.

Total dalam tanggap darurat KLB campak di Asmat, kata Asep, sebanyak 72 anak meninggal dunia, yakni 66 anak meninggal karena campak dan 6 orang karena gizi buruk.

Asep menjelaskan, untuk pasien rawat inap di RSUD Agats sudah berkurang dan tersisa 23 pasien. Saat tim terpadu berada di kampung-kampung, jumlah pasien sempat membludak mencapai 96 orang sehingga sebagian pasien dipindah ke Aula Gereja GPI Asmat.

“Kami sudah memulangkan 67 pasien yang sudah memasuki masa pemulihan sejak 28 Januari lalu. Untuk memantau perkembangan mereka di Kampung, kami sudah menyerahkan data pasien kepada petugas di puskesmas,” kata Asep yang saat ini menjabat sebagai Komandan Korem 174 ATW Merauke. (Mas)

Komentar