Connect with us

Tanah Papua

Pengungsi Tembagapura Minta Pemukiman Baru

Published

on

Timika, Kabartanahpapua.com Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan bingkisan Natal berupa paket sembako kepada ratusan warga pengungsi asal Kampung Banti, Tembagapura di Posko pengungsian di Gereja Kingmi, Kwamki Narama, Kabupaten Mimika, Jumat (22/12/2017).

Dalam kegiatan pemulihan trauma dan pemberian tali kasih, Kapolda didampingi Ketua Bhayangkari Polda Papua, Ny Irawati Amar, Dir Binmas Kombes Pol Heru Santo, Kapolres  Mimika AKBP Victor Mackbon dan Ibu-ibu bhayangkari Polres Mimika.

Kepada para pengungsi, Boy Rafli mengatakan kunjungan tersebut dalam rangka bakti sosial sekaligus melihat langsung kondisi masyarakat Banti dan Kimbeli yang ada di Kwamki Narama.

Evakuasi seribuan warga dari Banti dan Kimbeli dari isolasi kelompok kriminal bersenjata (KKB) berhasil dilakukan berkat kerja sama TNI-Polri dibantu tokoh masyarakat.

Boy Rafli meminta semua pihak khususnya Pemerintah Kabupaten Mimika untuk memperhatikan kondisi warga Banti dan Kimbeli paska evakuasi.

“Mari kita lihat kondisi masyarakat paska evakuasi, khususnya Pemerintah Kabupaten Mimika, karena mereka adalah masyarakatnya. Kami berharap semoga keluarga besar dari Banti mendapat pelayanan yang baik dari waktu ke waktu,” kata Boy Rafli.

(Baca Juga: Lindungi Warga dari KKB, 7 Tokoh Masyarakat Dapat Penghargaan)

Pengungsi Minta Pemukiman Baru

Kepala Suku asal Kimbeli, Kamaniel Waker menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Papua dan Kapolres Mimika atas penghargaan yang diberikan.

Kamaniel mengungkapkan harapannya agar warga yang dievakuasi dari Tembagapura diperhatikan nasibnya. Dia juga menyampaikan keinginan warga pengungsi untuk segera mendapat pemukiman baru.

“Sampai sekarang saya masih ada di tempat ini bersama-sama masyarakat dan kami tidak mau tinggal di tempat ini terus menerus. Kami harus punya tempat yang baru,” kata Kamaniel.

Hal senada disampaikan Terianus Magai yang berharap masalah pengungsian ini segera diselesaikan sebelum memasuki pelaksanaan Pilkada Mimika. Ia juga mengeluhkan belum adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Mimika.

“Sejak kami mulai mengungsi perhatian hanya dari TNI-Polri, sementara Pemda Mimika tidak ada. Mulai Januari 2018, kita akan sibuk pilkada. oleh karena itu masalah pengungsian harus segera diselesaikan,” kata Terianus. (Rex)

Komentar