TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Direktur Eksekutif Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) Stingal Johnny Beanal, Amd.Kom S.Sos mengatakan pihaknya tidak menyetujui pendirian yayasan oleh lima suku kekerabatan yang kemudian meminta dukungan dari PT. Freeport Indonesia.
Menurut Stingal, PT. Freeport telah memberikan kontribusi yang besar bagi lima suku kekerabatan serta suku Amungme dan Kamoro melalui program-program yang dijalankan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di bidang pendidikan, kesehatan maupun pengembangan ekonomi.
“Kepada saudara-saudara yang ingin membentuk yayasan dan ingin meminta perhatian dari PT. Freeport lebih khusus kepada saudara-saudara dari lima suku kekerabatan mohon maaf saya kira perlu dilihat kembali kontirbusi PT. Freeport melalui program-program yang telah dijalankan oleh YPMAK,” kata Stingal ketika diwawancara Kabartanahpapua.com, Minggu (1/11).
Stingal juga mengatakan sangat kecil kemungkinan PT Freeport akan memberikan dukungan untuk program pengembangan masyarakat kepada dua suku dan lima suku kekerabatan selain melalui YPMAK karena telah banyak dana yang digelontorkan Freeport untuk tujuh suku di Timika melalui YPMAK.
“PT Freeport telah memberikan banyak dan tidak bisa lagi menambah anggaran diluar yang telah disediakan untuk program pemberdayaan masyarakat untuk membiayai program yang sudah ditentukan,” ujar Stingal.
Atasa nama pribadi dan lembaga (Lemasa) Stingal mengucapkan terima kasih kepada PT. Freeport Indonesia atas kontribusinya yang begitu besar selama ini sehingga telah banyak manfaat yang diterima oleh suku Amungme dan Kamoro termasuk lima suku kekerabatan yaitu Mee, Moni, Nduga, Dani dan Damal melalui YPMAK.
YPMAK adalah lembaga nirlaba yang mengelolah dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk pemberdayaan masyarakat lokal suku Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan yang ada di sekitar area pertambangan Freeport di Kabupaten Mimika.
Lembaga pengelolah dana kemitraan ini sebelumnya bernama LPMAK dan baru berganti nama menjadi YPMAK tahun 2020 ini. (Lobo)