Connect with us

Tanah Papua

Keberadaan Pilot Susi Air Belum Diketahui

Published

on

ilustrasi pesawat susi air.

Timika, KTP.com – Aparat TNI-Polri belum dapat memastikan keberadaan pilot Susi Air PK-BVY Philip Mark Mehrtens yang hilang pasca-penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Lapangan Terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Selasa (7/2/2023) lalu.

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengaku pihaknya bersama Polri masih melakukan pencarian untuk memastikan keberadaan Philip.

“Pada prinsipnya TNI-Polri dalam penanganan ini tidak menduga-duga, jadi berdasarkan data fakta di lapangan. Tidak ada penyanderaan, yang ada saat ini adalah kita masih mencari oknum pilot tersebut apakah diamankan oleh KKB ataukah simpatisannya,” Muhammad Saleh dalam konferensi pers di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Jumat (10/2/2023) kemarin.

(Baca Juga: Warga Distrik Paro Eksodus, KKB Sebar Isu TNI-Polri akan Ledakkan Bom di Paro)

Hal senada disampaikan Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat yang menegaskan pihaknya masih terus melakukan pencarian pilot Susi Air.

“Kita belum tahu keberadaannya (pilot), apakah diamankan oleh kelompok mereka ataukah melarikan diri pada saat pembakaran pesawat itu,” ujar Ramdani.

(Baca Juga: 15 Pekerja Bangunan Berhasil Dievakuasi, Danrem 172 Puji Dukungan Warga Nduga)

Ramdani menyampaikan bahwa pihaknya sudah beberapa kali melakukan pencarian menggunakan helikopter. Namun, upaya ini terkendala oleh kondisi geografis lebatnya hutan dan kondisi cuaca yang berubah-ubah.

“Kita kemarin mencoba menyusuri jalan-jalan yang sudah jadi, kita harapkan pilot itu ada di situ, ternyata sampai siangpun belum bisa.”

“Kita berharap kalau dia (pilot) melarikan diri, lalu mendengar suara heli dia bisa keluar sehingga bisa kita temukan,” katanya.

(Baca Juga: Pilot Itu Profesi Mulia, PJ Bupati Nduga Minta Egianus Kogoya dan Kelompoknya Segera Bebaskan Pilot Susi Air)

Menurutnya, situasi menjadi berbeda jika pilot sudah dibawa oleh KKB karena pasti akan disembunyikan. Namun, ia memastikan pihaknya pasti akan terus melakukan pencarian.

“Tetap kita akan cari. Jadi tiada hari tanpa patroli, kita akan patroli dan akan cari. Kalau sudah ketemu titiknya, baru kita akan laksanakan berkaitan dengan penegakan hukum,” kata Ramdani menegaskan.

Ramdani mengungkapkan sepak terjang Egianus Kogeya yang sudah berulang kali melakukan kekerasan bersenjata kepada warga sipil ataupun aparat yang bermula dari pembantaian pekerja PT Istaka Karya pada Desember 2018 silam.

“Jadi perlu dilakukan penegakan hukum. Daftar dosanya sudah banyak, karena itu kami minta bantuan dari TNI untuk melakukan penegakan hukum,” pungkasnya. (GOW/ONG)

Komentar
Continue Reading
Advertisement
   
   
   
   
   
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *