Connect with us

Tanah Papua

Usir Perwakilan Pemda Mimika dan PTFI, Pekerja Tetap Blokade Jalan Tambang

Published

on

TIMIKA, Kabartanahpapua.com – Ribuan pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menutup jalan tambang di Mil 72 Ridge Camp, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Selasa (25/8/2020).

Aksi ribuan pekerja ini merupakan kelanjutan dari aksi unjuk rasa pada hari sebelumnya menuntut PTFI kembali menyediakan bus SDO (Shift Day Off) dan pembayaran insentif selama 6 bulan.

Ribuan pekerja ini sejak pagi sudah menduduki jalan tambang dengan mendirikan tenda di tengah jalan tambang. Aksi ini praktis melumpuhkan arus transportasi dari Tembagapura menuju lokasi tambang di Mil 74.

Sekira pukul 12.00 WIT, Kapolsek Tembagapura Ipda Edwardus Edison bersama Kasat Intel Polres Mimika AKP Sudirman menemui para pengunjuk rasa. Mereka menyampaikan bahwa manajemen PTFI telah menyetujui tuntutan para pekerja setelah mengadakan pertemuan dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Timika.

“Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika sudah membolehkan karyawan turun ke Timika dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan dengan pengecekan suhu tubuh dan melakukan rapid tes,” ujarnya.

“Pihak manajemen juga sudah setuju untuk membuka bus SDO dengan istilah new SDO dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bus SDO kembali diadakan karena sekarang sudah memasuki new normal ke-4,” katanya menambahkan.

Penyampaian dari kepolisian tidak ditanggapi perwakilan para pekerja. Mereka tetap bertahan dan mendesak agar hasil pertemuan itu disampaikan langsung oleh perwakilan PTFI dan Bupati Mimika.

Sekira pukul 17.30 WIT, Perwakilan Pemda Mimika bersama perwakilan PTFI datang menemui pengunjuk rasa. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mimika Paulus Yanengga kembali menyampaikan kesepakatan untuk membuka kembali bus SDO untuk pekerja.

Paulus juga menyampaikan apresiasi kepada para pekerja yang telah bekerja non-stop selama 6 bulan dan menurutnya patut diberi apresiasi dalam bentuk insentif. Ia juga menitipkan pesan Bupati Omaleng yang meminta pekerja untuk segera membuka blokade jalan tambang.

“Bapak Bupati juga menitipkan pesan, sore ini palang harus sudah dibuka,” katanya.

Sementara itu, perwakilan manajemen PTFI yang diwakili Demi Magai menyampaikan persetujuan pihak manajemen PTFI untuk membuka kembali bus SDO dengan catatan bahwa hanya 200 orang per hari. Ia juga menegaskan bahwa pihak manajemen pasti akan segera membayar insentif pekerja selama 6 bulan.

“Transportasi tetap kita akan buka seperti biasa dengan mematuhi protokol kesehatan karena itu sangat penting,” katanya.

Ribuan pekerja yang tidak puas dengan penjelasan tersebut lalu mengusir perwakilan Pemda Mimika dan perwakilan perusahaan. Ribuan pekerja ini kemudian bertahan di tenda dan sebagian lagi kembali ke barak.

Aksi ribuan pekerja ini menuntut PTFI kembali membuka bus SDO secara normal karena sudah 6 bulan mereka tidak bertemu keluarga di Timika. Mereka menginginkan pembukaan bus SDO ini dibuktikan dengan scan memo dari pihak manajemen PTFI. Selain tuntutan itu, mereka meminta agar insentif selama 6 bulan segera dibayar.

Aksi ribuan pekerja ini mendapat penjagaan ketat dari 2 SSK Satgaspam PTFI bersama anggota dari Polsek Tembagapura serta Koramil Tembagapura. (GOW)

Komentar