Connect with us

Nasional

Menko PMK: Pemerintah Ingin Program Berkesinambungan dan Bertahap di Asmat

Published

on

AGATS, HaIPapua.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani didampingi Menteri Sosial, Idrus Marham, Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, Kepala Staf Presiden, Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Agats, Kabupaten Asmat, Kamis (22/2/2018) kemarin.

Menko Puan Maharani menyampaikan bahwa kunjungan kerja tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi pasca dicabutnya status kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat. Menurutnya, Pemerintah ingin memastikan agar pelayanan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan bantuan sosial (bansos) berjalan dengan baik. Begitu pula dengan percepatan pembangunan infrastruktur dasar dan pemberdayaan masyarakat.

Menko Puan Maharani beserta rombongan melakukan penyisiran dan pengecekan berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kita melakukan penyisiran dan pengecekan. 90 persen program bantuan yang diberikan pemerintah pusat sudah disalurkan. Bantuan yang ada, dikirim langsung ke kabupaten dan tidak lagi melalui provinsi,” ujar Menko Puan Maharani dalam keterangan tertulis, Jumat (23/2/2018).

(Baca Juga: Menko PMK: Gimana Mau Tahu Masalah Masyarakat Kalau Bupati dan Pejabat Sering ke Luar Kota?)

Terkait dengan tenaga tenaga pendidik dan kesehatan, Menko Puan Maharani menegaskan akan diatur sesuai kebutuhannya. Sudah ada 4 tim kesehatan yang telah diterjunkan oleh Kementerian Kesehatan dan bulan ini rencananya akan ditambah dengan Tim Nusantara Sehat berjumlah 30 orang yang akan menyisir dan memberikan pelayanan ke distrik-distrik di seluruh Kabupaten Asmat.

“Sebelumnya, kita sudah mengirim 4 tim dari Kemenkes. Mulai bulan ini akan ada Tim Nusantara Sehat yang terdiri dari 30 orang dan akan menyisir ke distrik-distrik di seluruh Asmat,” ujar  Menko Puan Maharani.

Menko Puan Maharani mengatakan, secara umum pasien gizi buruk saat ini telah tertangani dengan baik. Dari 80 kasus gizi buruk yang sempat terjadi kini tinggal 2 pasien dengan kondisi 1 pasien sudah diperbolehkan pulang dan satu lagi masih butuh perawatan karena ada kelainan medis.

Meski demikian Menko PMK berharap mitigasi terkait dengan KLB gizi buruk dan campak bisa dilakukan secara holistik dengan semua kementerian dan lembaga terkait dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemerintah ingin melakukan langkah-langkah holistik berkesinambungan secara bertahap. Jadi bukan karena KLB-nya sudah dicabut lalu ditinggalkan.

“Memang banyak hal yang harus dilakukan seperti terhadap perubahan perilaku hidup bersih, pola makan sehat dan bergizi. Bagaimana kita menanam pangan sehingga ada ketahanan pangan. Memang sagu ada di sini, tapi bagaimana cara mengolahnya dengan baik. Sosialisasi dan edukasi ini harus dilakukan secara bertahap,” kata Menko Puan Maharani.

(Baca Juga: Menkes: Ini Masalah Nyawa Manusia, Tidak Ada Batas Waktu untuk Penanggulangan KLB Asmat)

Menko PMK Puan Maharani bersama rombongan meninjau penanganan kesehatan pasca pencabutan status KLB campak di Asmat, Kamis (22/2/2018) lalu. (Kemenko PMK)

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menko Puan Maharani meninjau langsung fasilitas air bersih sumur bor di distrik Agats. Menko juga berkesempatan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan air bersih untuk mandi kepada anak-anak. Selanjutnya Menko PMK berserta rombongan menuju GOR Badminton untuk memberikan bantuan kepada para ibu dan anak balita yang ikut program 1000 Hari Pertama Kehidupan yang diprogramkan Kabupaten Asmat.

Tempat kunjungan selanjutnya yakni di PAUD De Ces Cu Bemap. Di tempat ini Menko PMK memberikan secara simbolis bantuan dari bantuan 1000 alat permainan edukatif, tas berupa buku cerita, dan alat tulis serta paket makanan kepada 15 PAUD untuk mendukung tumbuh kembang anak di Kabupaten Asmat.

Menko Puan Maharani juga mengunjungi langsung RSUD Agats untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat pasca KLB dan dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis di aula Widya Mandala.

Bantuan yang diberikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Siswa Berprestasi, bantuan pembangunan sekolah, bantuan alat-alat kesehatan, dan bantuan untuk komunitas adat terpencil. Pada kesempatan ini Menko PMK juga mengukuhkan satuan anggota Taruna siaga Bencana (Tagana) serta meresmikan Kampong Siaga Bencana (KSB) yang ada di kabupaten Asmat. (Ong)

Komentar