Connect with us

Nasional

Menko PMK: Gimana Mau Tahu Masalah Masyarakat Kalau Bupati dan Pejabat Sering ke Luar Kota?

Published

on

AGATS, HaIPapua.com – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengimbau Bupati dan pejabat di Kabupaten Asmat untuk lebih memperhatikan masyarakatnya dan mengurangi kunjungan ke luar kota. Menko Puan meminta agar para pejabat lebih sering berkunjung ke masyarakat agar mengetahui permasalahan yang mereka hadapi.

“Bupati dan pejabat Pemerintah Daerah harus mau turun ke lapangan agar tahu permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Gimana mau tahu permasalahan masyarakat kalau sering ke luar kota atau duduk manis,” kata Menko Puan dalam sambutannya saat pertemuan dengan Bupati dan pejabat di Kabupaten Asmat di Gedung Wiyata Mandala, Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Kamis (22/2/2018).

(Baca Juga: Moeldoko Bersama 6 Menteri Mengecek Progres Penanganan Kesehatan di Asmat)

Pertemuan ini merupakan rangkaian kunjungan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bersama Menko PMK Puan Maharani, Menkes Nila F Moeloek, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Mensos Idrus Marham ke Agats, Kabupaten Asmat untuk melihat progres penanganan kesehatan pasca KLB campak dan gizi buruk.

Meski status KLB sudah dicabut, namun penanganan kesehatan masih dilanjutkan dalam bentuk satuan tugas berjangka menengah dan panjang. Jangka menengah akan berakhir pada 31 Desember 2018, sedangkan jangka panjang akan berlangsung hingga 2024.

“Saya membawa semua menteri guna melihat kondisi masyarakat walaupun status KLB campak dan gizi buruk sudah dicabut. Semua bantuan sudah tersalurkan dengan cukup baik dan kami akan melakukan evaluasi,” kata Puan.

Pada pertemuan itu, Bupati Asmat Elisa Kambu menyampaikan selamat datang kepada rombongan Menko PMK dan menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat saat terjadi KLB campak dan gizi buruk di Asmat. Menurut Elisa Kambu, kondisi di Asmat saat ini sudah memasuki fase pemulihan kesehatan pasca tanggap darurat dan pihaknya tengah melakukan pembenahan di Pemerintah Daerah.

“Kondisi Asmat cukup unik karena berada di daerah rawa-rawa dan bergantung pada sarana transportasi sungai. Jika mungkin Kementerian Perhubungan memberi bantuan kapal guna mempermudah akses antar distrik yang lebih memadai,” kata Elisa Kambu.

Rombongan Menko PMK Puan Maharani bersama para menteri menyapa anak-anak saat meninjau PAUD De-Ces Cu Bemap (Kami ingin lebih kreatif) di Jalan Frans Kaisepo, Agats, Kabupaten Asmat. (ist/Kabartanahpapua.com)

Pemberian Bantuan dan Peresmian Kampung Siaga Bencana

Dalam kunjungan ke Agats, Kabupaten Asmat, Menko PMK Puan Maharani didampingi Menkes Nila Moeloek, Mendikbud Muhadjir dan Mensos Idrus Marham serta Kepala Staf Presiden Moeldoko melakukan serangkaian kegiatan. Saat tiba di Pelabuhan Feri dari Bandar Udara Ewer, Menko PMK bersama rombongan langsung melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan sebanyak 50 ton untuk warga di distrik-distrik yang diangkut dengan kapal kayu.

(Baca Juga: Kemensos Rekrut Tagana dan Bentuk Kampung Siaga Bencana di Asmat)

Selanjutnya rombongan meninjau kelayakan sumur bor dan melihat lokasi pompa air untuk penyediaan air bersih bagi warga di Distrik Agats. Dari situ rombongan Menko PMK melakukan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita dalam Program 1000 hari pertama kehidupan manusia di Pusat Pelayanan Gizi Buruk di Agats. Di sini rombongan para menteri sempat berdialog dengan ibu-ibu.

“Bagi mama-mama yang sedang hamil dan sudah terdaftar bisa mendapatkan haknya dari Pemda sebesar Rp2 juta dan selanjutnya pertiga bulan mendapat Rp500 ribu. Sementara untuk anak sekolah pertiga bulan akan mendapat masing-masing untuk SD sebesar Rp400 ribu, untuk SMP sebesar Rp700 ribu dan untuk SMA sebesar Rp1 juta,” kata Puan.

Menko Puan juga mengingatkan kepada mama-mama saat memasak harus sampai matang sebelum dimakan. “Mama-mama juga harus memperhatikan kesehatan dan mengajari anak mencuci tangan sebelum makan. Ini penting supaya anak-anak paham pentingnya kebersihan,” kata Menko Puan mengingatkan.

Rombongan Menko PMK juga sempat meninjau PAUD De-Ces Cu Bemap (Kami ingin lebih kreatif) di Jalan Frans Kaisepo dan sempat berbincang dengan kepala sekolah Martina Timotia serta menyapa anak-anak PAUD. Selanjutnya rombongan Menko PMK meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats dan sempat melihat kondisi penangan pasien gizi buruk dan melihat kondisi ruang perawatan pasien, serta melihat lingkungan sekeliling bangunan RSUD.Pada pertemuan di Gedung Wiyata Mandala, Menko Puan menyerahkan bantuan berupa sarana dan prasarana pendidikan, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), dana pembangunan sekolah dan pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menko Puan juga menyerahkan bantuan tabungan sebesar Rp500 ribu kepada 125 siswa berprestasi.

(Baca Juga: Bupati Asmat: KLB Gizi Buruk, Akumulasi Kelalaian Pemerintah dan Masyarakat)

Mensos Idrus Marham dalam sambutannya mengatakan Kemensos telah memprogramkan pemberian Program PKH untuk 3.322 keluarga  dengan total nilai sebesar Rp6,62 miliar dan bantuan beras raskin sebanyak 172 ton. Untuk penyaluran PKH, kata Idrus, pihaknya sudah menyiapkan 52 orang pendamping dan saat ini sudah tersedia 32 orang di Kabupaten Asmat.

“Kemensos juga telah membentuk 6 kampung siaga bencana dan telah menyiapkan dana kegiatan sebesar Rp2,27 miliar,” kata Idrus.

Dipenghujung rangkaian kunjungan tersebut, Menko PMK Puan Maharani meresmikan 6 kampung siaga bencana di Kabupaten Asmat dengan menandatangani prasasti kampung siaga bencana.

Selanjutnya rombongan Menko PMK yang diantar Bupati Asmat bersama Komandan Satgas Kesehatan TNI kembali ke Bandar Udara Ewer, untuk selanjutnya kembali ke Jakarta melalui Bandar Udara Mozes Kilangin Timika, Kabupaten Mimika. (Ong)

Komentar