Connect with us

Nasional

Kodam XVII Cenderawasih: Mari Investigasi Bersama, Buktikan Siapa yang Benar

Published

on

Jayapura, Kabartanahpapua.com – Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih, Kol Inf M. Aidi membantah pernyataan Koalisi untuk Keadilan, Hukum dan HAM Pegunungan Tengah Papua yang menuding TNI melakukan penyerangan terhadap warga sipil di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua.

Menurut Aidi, informasi bahwa 5 warga sipil tertembak dan 4 lainnya dianiaya serta dua rumah dibakar adalah berita bohong (hoax).

“Informasi itu hoax. Saya baru saja pulang dari Nduga mengantar sejumlah wartawan media nasional untuk meliput jalan Trans Papua, Wamena-Habema-Mbua. Selama di sana kami tidak mendengar kejadian itu,” kata Aidi yang ditemui di Makodam XVII Cenderawasih, Jayapura, Jumat (21/12/2017).

(Baca Juga: Pekerja Proyek Jalan Trans Papua Tewas Dibunuh KKB)

Kejadian sesungguhnya, kata Aidi, pesawat yang mengangkut prajurit TNI justru ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat hendak mendarat di Bandar Udara Nduga.

Setelah pesawat mendarat prajurit TNI lalu membalas tembakan KKB. Kejadian ini tidak berlangsung lama karena KKB ini langsung melarikan diri ke hutan, namun sempat membakar satu rumah (honai). Prajurit TNI pun tidak melakukan pengejaran atau penyisiran seperti yang dituduhkan karena mereka ditugaskan mengawal pekerja proyek di Distrik Mugi.

“Kalau memang ada yang luka tembak, dimana mereka di rawat. Rumah yang katanya terbakar sampai saat masih ada. Kami menantang untuk melakukan investigasi bersama untuk membuktikan siapa yang benar,” kata mantan Komandan Kodim 1702 Wamena ini.

Aidi menuding hoax yang disebar lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan aktivis HAM untuk mencari perhatian karena bertepatan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo di Papua.

Sebelum terjadi penyerangan terhadap prajurit TNI dan pekerja proyek jalan Trans Papua di Distrik Mugi, hubungan dengan masyarakat sangat baik. Bahkan warga Mapenduma yang tidak dilewati jalan ini juga meminta agar dibangunkan jalan ke kampung mereka.

“KKB itu jelas bukan berasal dari daerah itu, karena sudah terbangun kedekatan antara masyarakat dengan TNI yang membantu membangun jalan Trans Papua. Kami menduga hoax yang disebar LSM dan aktivis HAM ini hanya mencari perhatian Presiden Jokowi dengan memojokkan TNI,” kata Aidi. (Mas)

Komentar